Imam Ahmadiyah Ottawa mengecam serangan teroris terhadap surat kabar mingguan Paris yang menewaskan 12 orang, tetapi ia mengatakan kartun satir tokoh agama seharusnya ilegal.
Imtiaz Ahmed, imam Jamaah Muslim Ahmadiyah Ottawa mengatakan seharusnya mempublikasikan kartun yang menggambarkan tokoh agama dengan cara menghina adalah tindakan melanggar hukum.
“Tentu saja kami membela kebebasan berbicara, tetapi harus seimbang. Harus ada batas. Harus ada kode etik, “kata Ahmed.
“Kami percaya bahwa setiap jenis ekspresi vulgar tentang orang suci agama apapun bukanlah merupakan kebebasan berbicara sama sekali.”
Ahmed mengatakan harus ada batasan ditempatkan pada kebebasan berbicara untuk mencegah publikasi materi yang menyinggung. Dia mengatakan bahwa menjadi kasus bila itu berkaitan dengan Holocaust. Masyarakat umum mencela orang-orang yang mengatakan Holocaust tidak pernah terjadi.
“Kami tidak ingin masyarakat Yahudi disakiti oleh sentimen ini,” kata Ahmed.
Ahmed mengatakan hasil karya majalah satir Charlie Hebdo, yang mengancam berupa karikatur Nabi Muhammad, telah menyinggung dan berdasarkan atas kebohongan yang telah “membajak agama Islam.”
Alih-alih memperhatikan beberapa “orang yang mengalami gangguan” yang telah melakukan serangan teroris, fokus harus tetap pada umat Islam yang damai, kata Ahmed.
Jamaah Muslim Ahmadiyah telah menentang ilustrasi tersebut di masa lalu dengan cara damai. Ahmed mengatakan anggota jamaah ahmadiyah pergi ke universitas untuk mengedukasi siswa tentang Nabi Muhammad. Ia juga terlibat dalam kampanye yang disebut “Stop The Crisis” untuk menangani radikalisasi pemuda Muslim.
“Tindakan mereka (Charlie Hebdo) sangat menyinggung, tapi satu hal yang harus saya katakan: tidak ada satu ayat pun Nabi saw yang mengijinkan seorang Muslimm main hakim sendiri dan melakukan kejahatan mengerikan terhadap kemanusiaan,” kata Ahmed. “Kami mengutuk itu.