Inggris – Pimpinan Ahmadiyah Sedunia, Khalifatul Masih V Hadhrat Mirza Masroor Ahmad aba, menyoroti pentingnya pengorbanan, keberanian dan doa dalam menjalani kehidupan sebagai muslim Ahmadiyah.
Dalam konteks Pakistan, para Ahmadiyah mengalami penganiayaan dan ketakutan yang berat. Mereka tidak diizinkan untuk menyembelih hewan kurban pada Idul Adha seperti umat Muslim lainnya.
Namun, meskipun menghadapi berbagai kendala dan ancaman, Huzur aba mengajak umat Ahmadiyah untuk mengubah rasa sakit mereka menjadi doa yang khusyuk.
Khalifatul Masih V menekankan pentingnya doa yang tulus dan sungguh-sungguh dalam kehidupan seorang Muslim.
“Doa memiliki kekuatan yang besar,” ungkap Huzur aba dalam Khutbah Idul Adha di Masjid Mubarak, Tilford Inggris pada Kamis, 29 Juni 2023.
Mengambil contoh teladan doa dari Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as, dengan keyekinan penuh kepada Allah, mampu mengubah tanah tandus menjadi kota yang menjadi pusat Islam.
Khalifatul Masih V mengajak umat Muslim untuk tidak hanya fokus pada penyembelihan hewan kurban, tetapi juga berupaya mencapai keridhaan Allah dan mencapai takwa melalui doa yang tulus.
Menurut Huzur, pengorbanan dalam Islam bukan hanya sebatas penyembelihan hewan kurban, tetapi juga pengorbanan diri yang dilakukan dengan rasa takut dan takwa yang kuat.
Hewan kurban menjadi simbol pengorbanan yang dilakukan oleh Hadhrat Ibrahim as dan Hadhrat Ismail as.
Melalui pengorbanan yang sejati, umat Muslim diharapkan mencapai keridhaan Allah dan ketakwaan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Hadhrat Masih Mauud as bersabda bahwa Allah menghendaki manusia berkorban di jalan-Nya dengan segala daya dan kemampuannya. Dengan kata lain, takutlah kepada Allah seolah-olah anda telah mati di jalan-Nya,” lanjut Huzur aba.
Khalifatul Masih V juga mengajak para Ahmadiyah untuk melakukan introspeksi dan menjaga tingkat takwa mereka sendiri.
Kerendahan hati dan introspeksi yang mutlak di hadapan Allah merupakan kunci untuk memahami agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad dengan benar.
“Kita semua harus berdoa agar Allah memungkinkan kita untuk melaksanakan hewan kurban Idul Adha dan menghancurkan rencana musuh dan bahwa Allah memberi kita takwa yang benar – takwa yang diajarkan oleh Nabi SAW dan yang diadopsi serta dipraktekan oleh para sahabat ra,” jelas Huzur aba.
Selain itu, Khalifatul Masih V mengingatkan bahwa penganiayaan terhadap Ahmadiyah tidak akan berlangsung selamanya, dan dengan rahmat Allah, musuh-musuh mereka akan dikalahkan.
Dalam kesimpulannya, Huzur aba menekankan pentingnya menjaga spiritualitas dan melaksanakan ibadah fisik dengan baik.
Umat Ahmadiyah harus mengembangkan kerendahan hati mutlak di hadapan Allah dalam menjalani kehidupan mereka.
“Muslim Ahmadi harus mengikuti teladan ini sebagai pengikut Hadhrat Masih Mauud as. Saat melintasi jalan takwa, kita harus mencoba memahami agama (yang dibawa) Nabi Suci Muhammad SAW. Jika para Ahmadi melakukan ini, mereka akan melihat ridha Allah,” pungkas Huzur aba.
Khotbah Khalifatul Masih V ini memberikan inspirasi dan pengharapan bagi umat Ahmadiyah di Pakistan yang menghadapi berbagai tantangan.
Pesan pengorbanan, keberanian, dan doa yang disampaikan oleh Khalifatul Masih V diharapkan dapat memperkuat iman dan keimanan mereka dalam menghadapi kesulitan serta menjalani kehidupan Islami yang penuh rahmat.