Inggris- Pemimpin Jamaah Muslim Ahmadiyah Sedunia, Khalifah Kelima, Hazrat Mirza Masroor Ahmad (aba), menyampaikan pidato peresmian Masjid Baitus Salam di Scunthorpe pada Sabtu, 17 Juni 2023.
Setelah membaca Tasyahhud, Ta`awwuz, dan Bismillah, Hadhrat Khalifatul Masih V (aba) mengatakan:
Pertama-tama, dari kedalaman hati Saya ucapkan terima kasih kepada anda para tamu yang telah berkenan hadir di masjid ini untuk mengadakan peresmian masjid baitul salam.
Mayoritas para tamu adalah tidak memiliki ikatan langsung dengan jemaat (Ahmadiyah) ini, begitu juga dengan Islam. Untuk itu adalah perlu bagi saya untuk menyampaikan bagaimana keluasan hati anda dan berterima kasih kepada anda karena anda telah menerima undangan kami dan hadir dalam acara ini.
Sebetulnya ucapan terima kasih ini merupakan kewajiban agama saya karena Rasulullah SAW bersabda bahwa barang siapa yang tidak berterima kasih kepada orang lain berarti dia tidak bersyukur kepada Allah Ta’ala.
Untuk itu dari sisi agama merupakan kewajiban saya untuk menzahirkan rasa syukur ini kepada anda semua dan tidak dilewatkan lagi dalam hal ini bahwa pada hari ini kita sangat berbahagia, karena Allah Ta’ala memberikan taufik kepada kami untuk meresmikan masjid ini. Meskipun pada ketika pembangunan masjid ini banyak liku-likunya, misalnya dari penduduk lokal ada penentangan sedikit banyak berkenaan dengan pembangunan masjid ini.
Namun dengan karunia, Allah Ta’ala telah mengakhiri segala permasalahan itu dan sehingga kami mendapatkan izin untuk membangun masjid ini. Untuk itu saya ingin menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah dan juga pemerintah setempat, begitu pun saya ingin berterima kasih kepada siapa saja yang telah mendukung dan membantu kami dalam segala hal.
Dan sebagai sisi kemanusiaan bahwa masjid memiliki satu keutamaan yang khas bagi kami, dari betapa utamanya, betapa pentingnya masjid bagi kami, bagaimana kita dapat bersyukur. Yang mana Allah Ta’ala telah menjauhkan segenap kesulitan dan sekarang masjid telah berdiri dan siap untuk digunakan, saya sekali lagi ucapkan bahwa kami sangat bersyukur kepada Allah Ta’ala. Karena Dia telah menganugerahkan ihsan kebaikan kepada kita, dan kita berterima kasih kepada segenap orang yang telah mendukung di dalam pembangunan masjid ini.
Dalam hal ini para penduduk lokal dimana termasuk di dalamnya para anggota jemaat kami dan juga non kami ucapkan terima kasih kepada anda semua. Dan ini berdiri berkat pengorbanan yang sifatnya sukarela dari para anggota jemaat Ahmadiyah dan sebagian telah menyumbangkan uang yang cukup besar untuk mendirikan masjid ini.
Supaya mereka dapat berkumpul untuk memenuhi hak-hak Allah Ta’ala dan juga hak-hak umat manusia, untuk tujuan itulah masjid dibangun. karena ini merupakan hasrat bagi setiap para Ahmadi untuk mendirikan masjid dimana di dalamnya bisa dilakukan ibadah kepada Allah Ta’ala.
Dan begitu pun orang-orang yang tinggal di sekitar masjid dan untuk menegakkan nilai-nilai Islam. Masjid merupakan salah satu sarana. Mungkin ada keraguan di benak sebagian orang, dan memang wajar keraguan tersebut karena di zaman ini pada umumnya umat Islam dipandang dengan penuh kecurigaan.
Dan telah di expose melalui media berkenaan dengan segelintir umat Islam yang bersikap ekstrim dalam hal ini. Jadi pendirian masjid di sini akan menolehkan bab baru dan saya segarkan lagi ingatan anda bahwa betul-betul ajaran Islam seutuhnya menentang ekstrimisme dan radikalisme. Karena Islam melarang dari segala ketidakadilan dan pengeniayaan dan Islam memberikan jaminan untuk kedamaian.
Supaya segenap orang yang hidup di lingkungan masyarakat sekitar, dapat tinggal dengan penuh toleransi. Islam menghendaki agar penduduk masyarakat hidup dengan penuh damai meskipun terlepas dari segala akidah dan keyakinan yang dimiliki oleh individu penduduknya. Dan ini juga menjadi tujuan dari mendirikan masjid.
Pada satu kesempatan pendiri jemaat Ahmadiyya bersabda bahwa jika seseorang menghendaki untuk memperkenalkan ajaran Islam kepada penduduk lokal maka dirikanlah masjid. Dari itu maksud dari pendiri jemaat Ahmadiyya adalah agar orang-orang yang tinggal di sekitar masjid tersebut agar dapat melihat bagaimana Islam dari dekat. Sehingga ini menjadi satu gambaran kerukunan di lingkungan tersebut, merupakan kewajiban bagi umat Islam untuk memenuhi hak tersebut.
Ajaran Islam pun menuntut kita agar kita memenuhi hak-hak umat manusia dan untuk kemanfaatan umat manusia kita menyeleraskan. Untuk itu kita adalah muslim yang mengamalkan ajaran Islam yang hakiki yang berpondasi pada kedamaian dan kerukunan.
Kita menentang kekerasan yang menyebabkan kekerasan terhadap agama Islam dan mereka telah mencemarkan nama baik Islam. Sebagian orang beranggapan bahwa Islam merupakan agama yang radikal, untuk itu mereka merasa kekhawatiran, ketakutan akan Islam. Sehingga ketika mendengar kata Islam saja pun di dalam hati mereka timbul kecurigaan, kekhawatiran, ketakutan.
Melihat umat segelintir umat Islam yang mengatasnamakan Islam dan demi untuk mendapatkan kemaslahatan telah mencemarkan nama baik Islam, itu malah memberikan kerugian kepada Islam. Segala apa yang mereka ucapkan sama sekali keliru, yaitu kalangan umat Islam yang radikal, untuk itu saya berkeinginan untuk menjelaskan bahwa gambaran Islam yang ditampilkan oleh orang-orang radikal ini sebetulnya tidak ada kaitannya dengan Islam sama sekali.
Ajaran Islam sebetulnya berpondasi pada keselamatan, kedamaian, kerukunan, ini bukanlah pemikiran saya untuk saya mempengaruhi Anda, pada hakikatnya adalah ajaran Islam yang saya sampaikan saat ini adalah sebetulnya ajaran Al-Quran. Karena akidah kami yakni Al-Quran, merupakan firman Allah Ta’ala dan Al-Quran merupakan kitab syariah terakhir yang diturunkan oleh Allah Ta’ala kepada Rasulullah SAW.
Saya sebutkan berkenaan Al-Quran disini yang merupakan pondasi akidah setiap umat Islam dan merupakan penoman bagi umat Islam. Al-Quran menjelaskan dengan gamblang bahwa tidak ada tempat bagi Islam, tidak ada tempat kekerasan di dalam Islam, dan pemaksaan. Setiap orang memiliki hak untuk mengamalkan kehidupannya sesuai dengan keyakinan dan cara-caranya masing-masing.
Dan merupakan tujuan bagi setiap Muslim ketika membangun masjid. Ketika mendirikan salat umat Islam mengarah ke arah ka’bah berkenaan dengan pendirian ka’bah, Al-Quran mengatakan bahwa siapapun yang masuk ke dalam masjid Sebetulnya dia menzahirkan kedamaian dan dia menjadi manifestasi dari wujud keselamatan bagi orang lain.
Contoh lebih lanjut berkenaan dengan ajaran tersebut, dalam Al-Quran kita jumpai bahwa hamba Allah adalah mereka yang melangkah di bumi ini dengan penuh kerendahatian. Ketika orang jahil berbicara dengannya maka ia berlalu dengan penuh kewibawa, Islam mengajarkan kesabaran dalam hal ini.
Islam mengajarkan untuk membalas segala kekerasan dan pemaksaan dengan kesabaran dan Islam tidak membiarkan kedamaian di dalam lingkungan masyarakat hilang. Al-Quran berfirman bahwa ketika diprovokasi untuk melakukan tindakan kekerasan, maka berlalulah dengan penuh kedamaian dan selamatkanlah diri dari provokasi dan kekisruhan yang seperti itu.
Dan sebisa mungkin zahirkanlah kesabaran dan berikanlah bukti kesabaran. Tahanlah diri untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai, dan janganlah membalas ucapan yang tidak senonoh dengan ucapan yang sesuai. Jika memang berpondasi pada Al-Quran, lantas kenapa di dalam sejarah Islam kita melihat banyak sekali peperangan mungkin timbul pemikiran seperti itu. Sebetulnya pertanyaan tersebut timbul disebabkan karena kekurangan pengetahuan berkenaan dengan Islam dan pemikiran seperti itu sering disebarkan oleh para penentang Islam.
Mereka hanya menyinggung segelintir kisah sejarah dalam hal ini dan tidak menyeluruh. Faktanya adalah Islam mengizinkan peperangan dalam kondisi yang khas dan yang menjadi tujuannya adalah untuk menegakkan kedamaian dan keselamatan dan memenuhi hak umat manusia. Dan juga untuk memberikan jaminan atas kebebasan Dan hazrat Rasulullah SAW dan para sahabat beliau begitu dianiaya dan ditimpakan berbagai penderitaan dan kesulitan. Sehingga banyak sekali umat Islam pada masa itu yang dibunuh dengan keji.
Pada 13 tahun awal Islam menjadi saksi bagaimana penderitaan yang dilewati oleh Islam. Dan ketika kita membaca, mendengar bagaimana kisah sejarah tersebut maka kita pun merinding dibuatnya. Umat Islam terpaksa hijrah ke Madinah namun meskipun setelah hijrah kaum Kafir Quraisy tidak membiarkan umat Islam hidup dengan damai. Dan di Madinah pun umat Islam terus dibuntuti disulut untuk berperang dan tujuan mereka adalah untuk membasmi Islam hingga ke akar-akarnya.
Pada saat itu sebagai buah dari kondisi yang mencekam, Allah telah memberikan izin kepada Islam untuk melakukan peperangan dalam corak pembelaan. Al-Quran mengizinkan pada saat itu untuk pertama kalinya. Ketika mereka yang diusir dari rumah-rumahnya karena mengatakan bahwa Tuhan kami adalah Allah. Jika itu tidak dicegah maka sudah pasti mereka akan membinasakan gereja-gereja tempat-tempat ibadah agama-agama lain.
Yang ini selain tempat ibadah Islam, bagaimana para umat Islam yang hidup di masa awal diizinkan untuk berperang. Karena mereka telah diperlakukan dengan kekejaman yang sudah melampaui batas dan tujuan mereka adalah untuk menghapuskan Islam dari dunia ini. Dan mereka sudah berusaha kuat untuk meluputkan umat Islam dari kebebasan beragama. Izin untuk peperangan ini sebetulnya untuk pembelaan dan tidak semata-mata untuk membela Islam sendiri.
Bahkan umat Islam pun demi untuk membela gereja dan tempat ibadah-ibadah agama lain juga selain masjid, media kadang sengaja untuk menggambarkan Islam secara keliru. Ada seorang berkebangsaan Amerika, beliau seorang profesor mengatakan bahwa telah menelah sejarah awal Islam, yakni umat Islam dan Rasulullah. Merupakan kaum yang betul-betul mengedepankan toleransi dan memberikan jaminan akan kebebasan dalam beragama.
Islam mengedepankan toleransi dalam kehidupan beragama. Dengan begitu berdasarkan ajaran Islam beliau menyampaikan pujian bagaimana terhadap umat Islam pada masa awal. Ruh dari itu adalah bagi umat Islam tidak hanya dituntut untuk memenuhi hak-hak Allah Ta’ala. Selain itu dituntut juga untuk memenuhi hak-hak umat manusia.
Namun kegentingan yang terjadi pada masa ini yang menjadi penyebabnya bukanlah agama. Melainkan politik yang digunakan oleh segelintir orang, Agama dijadikan kambing hitam untuk mendapatkan kemaslahatan pribadi atau kelompoknya. Keliru jika berpikiran bahwa kegentingan hanya terjadi di negara-negara muslim saja. Seperti yang kita saksikan banyak sekali kegentingan yang terjadi di negara-negara Eropa, juga Negara barat seperti halnya Ukraina yang kita lihat saat ini.
Jika ini dikaitkan di tempat-tempat, di daerah-daerah yang diterapkan kebebasan beragama. Mereka hendaknya berupaya dengan sekuat tenaga agar setiap individu yang beragama merupakan tanggung jawab kita. Untuk setia kepada pemerintah dan merupakan tanggung jawab kita untuk secara amalan menjadi mercusuar dalam menegakkan kedamaian di lingkungan masyarakat.
Misalnya di negara-negara miskin di pelosok dunia, Jemaat Ahmadiyah berusaha untuk memberikan kemaslahatan, memberikan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan. Di daerah-daerah pelosok yang miskin, yang tidak terjangkau oleh bantuan, kami berusaha untuk memberikan bantuan dalam bentuk air bersih dan pendidikan. Sehingga tidak terbayang oleh orang-orang yang tinggal di negeri yang maju, tidak terbayang bagaimana penderitaan mereka.
Di mana mereka untuk mendapatkan air saja, mereka harus berjalan bermil-mil. Ketika mereka sampai ke tempat air tersebut, airnya pun bukanlah air yang layak untuk diminum namun mereka terpaksa mengkonsumsi itu dan menggunakannya.
Kita memberikan fasilitas air bersih, ketika mereka mengetahui bahwa air bersih mengalir di depan rumah mereka, perasaan bahagia yang tercurah dari hati mereka. Ketika pompa air bersih telah berdiri di depan rumah mereka Bagaimana kehidupan mereka berubah. Dan penzahiran itu tidak hanya dipandang begitu saja, jika Anda menyaksikan bagaimana pentingnya, utamanya hal tersebut bagi kehidupan mereka. Jadi pengkhidmatan kemanusiaan yang kami lakukan sama sekali tidak berkaitan dengan agama atau hal-hal lainnya.
Upaya kami semata-mata berdasarkan ajaran Islam, murni untuk mengkhidmati kemanusiaan. Dan merupakan tanggung jawab kita untuk memberikan kedamaian dan ketenteraman kepada mereka yang diliputi penderitaan. Islam menghendaki agar kita hidup dengan rukun di masyarakat. Untuk itu Islam menuntut agar setiap orang berperan di lingkungan masyarakat untuk memenuhi hak-hak umat manusia.
Kita di sini masih berdiri, saya berharap orang-orang di sini dapat menyaksikan dengan sendirinya bagaimana ajaran Islam yang hakiki. Mereka akan menyaksikan bagaimana buktinya dengan mata kepala mereka sendiri. Sekarang jika masih ada keraguan di dalam benak siapapun berkenaan dengan Islam, berkenaan dengan masjid, kekhawatiran dan ketakutan akan hilang dengan sendirinya.
Nama masjid ini adalah Baitul Salam yang artinya adalah rumah keselamatan atau kedamaian. Masjid ini sesuai dengan namanya, saya berharap Muslim Ahmadi yang tinggal di daerah ini dapat menebarkan kedamaian dan mengamalkan ajaran Islam yang hakiki.
Dan mereka dapat menjadi sarana kedamaian dan ketentraman bagi lingkungan masyarakat, serta menzahirkan. Saya berdoa semoga masjid ini menjadi mercusuar kedamaian, semoga di daerah ini menjadi sarana toleransi bagi semua. Dan semoga kita dapat berperan dengan sebesar-besarnya dan memberikan manfaat bagi negeri di mana kita tinggal.
Dan saya sekali lagi ucapkan terima kasih kepada Anda karena telah berkenan hadir dalam acara ini, terima kasih banyak.
Huzur aba kemudian memimpin semua orang dalam doa hening.
Terjemahan: MTA Indonesia
Sumber: Youtube MTA Indonesia, alhakam.org