Minggu, 28 Oktober 2018 atas karunia Allah Taala Muslimah Ahmadiyah Indonesia dapat untuk mengikuti The International Young Muslim Women Forum yang bertempat di Hotel Aryaduta, Gambir Jakarta Pusat pada 24-28 Oktober 2018.
Forum ini dihadiri oleh 200 partisipan dari 17 negara (Indonesia, Phillippines, Malaysia, United States of America, Australia, Turkey, Germany, Bangladesh, India, Kashmir, Pakistan, Hong Kong, South Korea, Taiwan, Afghanistan, Morocco, dan Somalia).
Forum ini dibuka oleh Presiden RI H.Ir.Joko Widodo dan dihadiri juga oleh Menteri Luar Negeri, Menteri Agama dan Ketua NU KH. Marsyudi Suhud. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan salam hormat dan komitmennya menjujung tinggi kesetaraan gender bagi perempuan yang dibuktikan dengan 9 menteri di Kabinetnya adalah perempuan.
Pada Forum tersebut Muslimah Ahmadiyah Indonesia berkesempatan bertatap muka dengan Bapak Presiden RI (Bapak Joko Widodo) dan berphoto bersama. Beliau tersenyum dan memberikan jempol tatkala perjumpaan singkat tersebut dan tidak banyak berbincang karena banyak juga yang ingin berphoto dengan beliau.
Selain itu, Muslimah Ahmadiyah pun berjumpa dengan Menteri Agama RI (Bpk. Lukman Hakim), Menteri Pemuda dan Olahraga (Bpk. Imam Nakhrowi), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Ibu Yohana Yambise), Kepala Ponpes Alhamid (KH. Lukma), Ketua Fatayat NU (Ibu Anggia Ermarini), Komisaris Komnasper (Ibu Riri), juga kepada beberapa Narasumber baik yang berasal dari Indonesia maupun Internasional.
Dalam perjumpaan tersebut mereka menyambut baik kehadiran Ahmadiyah dan menyampaikan salam untuk para ahmadi. Bahkan saat disampaikan pesan damai ‘Love for all, Hatred for none’ kepada Bapak Imam Nakhrowi, beliau mengatakan bahwa “Siapapun Kita harus bisa berlaku adil kepada siapapun tanpa melihat latar belakangnya.”
Kegiatan ini sendiri bertemakan ‘Finding Creative Ways for a Better World’ membahas tentang bagaimana mengembangkan peran perempuan muda Muslim dalam mengoptimalkan kemampuannya untuk dunia yang lebih baik, melalui ide kreatif dan pendekatan yang menarik sehingga dapat diterapkan dengan mudah.
Adapun poin yang dibahas dalam forum ini adalah ide kreatif perempuan muda Muslim dunia dalam mewujudkan perdamaian, leadership, pendidikan inklusif, pelayanan kesehatan berbasis komunitas, kekuatan ekonomi dan literasi digital untuk media Dawah perdamaian.
Muslimah Ahmadiyah berkesempatan sharing mengenai program yang sudah dilaksanakan oleh Lajnah Imaillah (nama organisasi Muslimah Ahmadiyah) dalam mencegah dan menangani stunting yaitu dengan alokasi dana untuk PMT (pemberian makanan tambahan) pada posyandu, pemberdayaan Lajnah Imaillah dalam kegiatan posyandu, juga memberikan masukan mengenai pentingnya donor kornea mata kepada semua partisipan yang hadir.
Ketua Fatayat NU (Ibu Anggia Ermarini, MKM) menyambut baik rencana donor kornea mata dan akan dijadikan sebagai input dalam merealisasikan deklarasi The International Young Muslim Women Forum karena berkaitan dengan isu kesehatan.
Peserta yang mengikuti forum tersebut banyak yang sudah mengenal dan berhubungan baik dengan Jemaat Muslim Ahmadiyya, diantaranya ada PC Fatayat, Fahmina, Lakpesdam, Muslimat, Dosen di beberapa perguruan tinggi. Ada satu orang Dosen UIN Mataram yang juga ikut memperjuangkan keluarga kita di Transito, Lombok. Beliau memberikan apresiasi, ditengah diskriminasinya Jemaat Ahmadiyya Transito masih bisa berbuat baik kepada sesama dalam membantu korban bencana di Sulawesi.
Closing Ceremony The International Young Muslim Women Forum menghasilkan Deklarasi yang didalamnya terdapat 7 point (terlampir). Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak pun hadir dan dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa tantangan kedepan adalah bagaimana menjadikan deklarasi tersebut menjadi sebuah aksi kongkrit. “Ini adalah tugas kita sebagai perempuan demi mewujudkan gender equality yang terdapat dalam poin 4 SDGs.” ujar beliau.
Kontributor : Reni Zahra Pratiwi