Jakarta– Amir Nasional menekankan komitmen jemaat Ahmadiyah terhadap ketaatan pada pemimpin agama dan pemimpin pemerintahan yang berwenang sebagai dasar terbentuknya harmoni dan persatuan dalam masyarakat.
Hal ini disampaikan Pemimpin JAI Mln. Mirajuddin Shahid, dalam Jalsah Salanah Nasional 2023 yang diselenggarakan pada Jumat-Minggu, 27-29 Oktober 2023 di titik utama Jalsah Salanah, Manislor, Kuningan, Jawa Barat.
“Ketaatan adalah di saat instruksi atau petunjuk Khilafat itu dilaksanakan seketika itu juga, semua orang yang mengikratkan baiat harus menanamkan hal tersebut di dalam benak mereka dan harus membuktikannya dengan perantaraan amalan mereka,” katanya.
“Standar ketaatan seperti ini setidaknya ditunjukkan terutama oleh para pengurus jemaat dari tingkat atas sampai tingkat bawah,” lanjut Amir Nasional.
Bertepatan dengan peringatan hari sumpah pemuda, Amir Nasional menyoroti pentingnya keberagaman dalam masyarakat Indonesia dan bagaimana hal ini dapat menjadi kekuatan yang mempersatukan bangsa.
Jemaat Ahmadiyah Indonesia, yang didirikan pada tahun 1925, dinilai telah memainkan peran yang signifikan dalam menjaga persatuan dan kontribusi positif kepada masyarakat Indonesia dengan enjunjung tinggi nilai-nilai Islam tentang perdamaian, toleransi, dan kebaikan.
Dalam pidatonya, Amir Nasional Ahmadiyah mengambil contoh dari Nabi Besar Muhammad SAW sebagai panutan dalam menciptakan kedamaian dan keadilan, terlepas dari perbedaan agama.
Jalsah Salanah Nasional tahun 2023, pertemuan tahunan yang dihadiri oleh lebih dari 23 ribu anggota Ahmadiyah, serta dihadiri oleh berbagai tokoh agama, masyarakat, dan pejabat pemerintah baik tingkat nasional maupun daerah.
Selain itu Jalsah Salanah menjadi momen penting untuk memperkuat tarbiyat setiap anggota Ahmadiyah, meningkatkan spiritual dan persaudaraan antar anggota.
“Peliharalah persaudaraan dan cinta kasih diantara kalian, lakukanlah satu sama lain dengan hormat, setiap dari kalian harus mengutamakan kenyamanan saudaranya dibandingkan dengan kenyamanan diri kalian sendiri,” jelasnya.
Acara tersebut dilaksanakan secara serentak di 19 titik di seluruh Indonesia selama tiga hari, yang berpusat di Manislor, Kuningan, Jawa Barat.
Lebih lanjut, Amir Nasional Ahmadiyah menekankan pentingnya ketaatan terhadap pemimpin agama dan pemimpin pemerintahan berwenang sebagai fondasi harmoni dan persatuan dalam masyarakat.
Di akhir acara, para peserta Jalsah Salanah Nasional Ahmadiyah Indonesia merayakan kebangsaan dengan mengenakan berbagai motif batik dari seluruh Indonesia.
Dengan semangat “Love For All Hatred For None,” diharapkan menjadi langkah konkret dari komitmen Ahmadiyah untuk mempromosikan perdamaian, toleransi, dan kontribusi positif terhadap masyarakat Indonesia.