Jakarta – Pelayanan bagi seluruh umat manusia, tidak berarti pengabdian kepada Ahmadiyah atau Muslim saja, melainkan pengabdian kepada seluruh ciptaan Tuhan. Hal tersebut disampaikan oleh Qiqi Farhat Saleh, Sekretaris Umum Perempuan Ahmadiyah Indonesia kepada delegasi Global Exchange on Religion in Society (GERIS) saat berkunjung ke Ahmadiyah di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Kamis (7/7/2022).
“Ahmadiyah memiliki sebuah konstitusi bahwa kesejahteraan sosial berarti pelayanan bagi seluruh umat manusia. Ini tidak berarti pengabdian kepada Ahmadiyah atau Muslim saja, melainkan berarti pengabdian kepada seluruh ciptaan Tuhan, tanpa membeda-bedakan agama atau bangsa, sampai-sampai jika musuh dalam kesulitan, kita harus membantunya. Inilah arti sebenarnya dari Kesejahteraan Sosial.” Ujar Qiqi
“jadi ini adalah semangat kami agar setiap anggota memiliki pengabdian pada kemanusiaan.. beberapa program yang kami lakukan sebagian besar adalah program sosial” lanjutnya
Sebagai komunitas agama yang selalu mengedepankan amalan nilai-nilai ajaran agama pada wujud kemanusiaan dan kontribusi pada negara. Lajnah Imaillah (Perempuan Ahmadiyah) membangun program-program yang disesuaikan dengan kegiatan pengabdian diri kepada masyarakat diantaranya donor darah, bakti sosial, donor mata, kegiatan parenting, reboisasi tanaman, clean the city, pengobatan gratis, membangun rumah belajar di daerah terpencil, memberantas buta huruf hingga meningkatkan pendidikan untuk anggota maupun masyarakat.
Kegiatan kemanusiaan tersebut dilakukan bekerja sama dengan organisasi lain diluar Ahmadiyah seperti PMI, rumah sakit khusus mata dll. Pengabdian kepada masyarakat merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh semua anggota ahmadiyah baik dari pusat, daerah hingga cabang.
Jumlah donor darah oleh anggota ahmadiyah, sebanyak 3200 kantung rata-rata pertahun, bahkan salah satu perempuan ahmadiyah telah menerima penghargaan Piagam Donor Darah Sukarela (DDS) sebanyak 25 kali dari PMI Kota Cirebon.
Tak hanya itu, sejak tahun 1985, jemaat ahmadiyah telah mencanangkan Gerakan Donor Mata kepada seluruh anggota komunitasnya dan terus berusaha mensosialisasikan ke masyarakat luas untuk menjadi bagian dari masyarakat yang peduli pada kondisi Tuna Netra yang membutuhkan donor mata.
Saat ini ada 6.600 anggota Jemaat Ahmadiyah Indonesia telah tercatat sebagai Calon Donor Mata di Bank Mata dan kurang lebih sebanyak 150 anggota telah mendonorkan matanya.
Sebagai penghargaan atas kiprahnya dalam gerakan Donor Mata di Indonesia tersebut, Museum Rekor Indonesia (MURI) menyerahkan Piagam Penghargaan kepada Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) sebagai ‘Komunitas Pendonor Mata Terbanyak di Indonesia.