“Beliau bisa melakukan perjalanan rohani tersebut karena Allah SWT sendiri sebagai tuannya, Tuhannya yang memperjalankan Rasulullah SAW,”
KUTAI BARAT – Puluhan warga Ahmadiyah Kutai Barat memadati Masjid Baitul Futuh yang terletak di Desa Gadur Kecamatan Mook Manar Bulatn, Kabupaten Kutai Barat, Jumat (13/5). Kedatangan mereka untuk menghadiri peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.
Dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qurán oleh Ketua Jamaah Ahmadiyah Samarinda Muhiddin, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan syair yang dilantuntkan oleh Mubaligh Melak, Anas Kurniawan. Setelah sambutan oleh Ketua Jamaah Ahmadiyah Gadur Misnari, materi inti disampaikan oleh Mln. Jamaludin Feeli.
Di hadapan para hadirin, ia mengatakan jika dicerna secara logika peristiwa Isra merupakan hal yang di luar nalar.
“Tapi tidak mustahil bisa terjadi,” katanya.
Mln. Jamaludin Feeli menganalogikan lewat kisah dua ekor semut. Semut pertama bertanya pada semut kedua mengenai kabar dan dari mana. Semut kedua menjawab ia baru datang dari Jakarta. Semut pertama bertanya keherananmengapa ia dapat pergi ke Jakarta.
baca juga : [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/mei-2016/feed/” number=”3″]
“Tentu saja bisa. Saya tadi masuk ke kantong baju majikan saya. Beliau pun ke Jakarta di pagi hari menggunakan pesawat. Di sore hari beliau kembali lagi juga dengan pesawat,” ujar Mln. Jamaludin Feeli mencontohkan jawaban semut kedua.
Mln. Jamaludin Feeli menarik kesimpulan bahwa mustahil memang semut bisa berjalan sejauh itu, pulang pergi dalam waktu sehari. Tetapi melalui perantara tuannya, semut bisa melakukannya. Begitupula yang terjadi pada Rasulullah saw.
“Beliau bisa melakukan perjalanan rohani tersebut karena Allah SWT sendiri sebagai tuannya, Tuhannya yang memperjalankan Rasulullah SAW,” tambahnya.
Beliau juga menjelaskan makna dari peristiwa Isra’ adalah walaupun Islam ditentang kanan kiri, Allah SWT. Menjamin penyebarannya sampai Aqsha (jauh-red). Buroq sendiri dalam bahasa Arab berarti kilat, sekejap. Sehingga secara keseluruhan, peristiwa Isra’ bermakna penyebaran Islam yang akan terjadi dengan cepat hingga ke pelosok-pelosok terjauh di muka bumi.
Pada kesemaptan sama, Mln. Ichsan Subarkah, Mubaligh Gadur. Ia berpesan singkat menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempanya. Spontan,hal itu mengundang senyum dari para hadirin yang kebanyakan anak-anak muda yang memang sudah akrab dengannya.
Dilanjut dengan sesi tanya jawab, peringatan Ijtima Jamaah Ahmadiyah Kutai Barat yang total dihadiri 49 anggota ini ditutup dengan doa yang dipimpin Mln. Jamaluddin Feeli.
Kontributor : Lisa Aviatun Nahar
Editor : Talhah Lukman Ahmad