By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
Youtube
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Pencarian
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
DKI JakartaNasional

Juru Bicara JAI Hadiri Pertemuan Silaturahmi Dengan Para Ketua FKUB Seluruh Indonesia

Last updated: 9 Juni 2022 11:42
By Firmansyah 212 Views
Share
Jubir JAI, Yendra Budiana bertemu dengan para Ketua FKUB yang tergabung dalam Asosiasi FKUB seluruh Indonesia di Century Park Hotel, Senayan Jakarta. Foto Firmansyah.
SHARE

Jakarta – “Islam itu nilai nilai” bukan bentuk, maka fokuslah pada nilai bukan bentuk. Islam mengajarkan perbanyaklah silaturahmi , silaturahmi adalah nilai sedangkan bentuk silaturahmi bisa bermacam macam, maka memaksakan homogenitas dalam islam adalah pemaksaan bentuk atas nilai nilai.”

Demikian kutipan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah, Prof DR KH Zainal Abidin M.Ag dalam perbincangan silaturahmi yang dihadiri Ketua Umum Asosiasi FKUB seluruh Indonesia, Ida Pangelisir Agung Putra Sukahet, Ketua FKUB Jawa Tengah, KH Taslim Syahlan M.Si dan Juru Bicara Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI), Yendra Budiana selepas acara pertemuan Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama pada Selasa (7/6/2022) di Hotel Century, Senayan Jakarta.

Lebih lanjut KH Zainal Abidin yang juga menjabat sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Tengah dan rektor pertama Institut Agama Islam (IAIN) Palu Sulawesi Tengah, menyampaikan fenomena umat saat ini yang belajar agama hanya dari sosial media.

Merespon kutipan Prof Zainal Abidin, Ketua FKUB Jawa Tengah KH Taslim Syahlan mengatakan dalam kondisi saat ini pentingnya pemikiran-pemikiran islam yang inklusif, toleran dan universal seperti yang dilakukan oleh KH Zainal Abidin menuangkan pemikirannya ke dalam buku untuk memperkaya literasi Islam yang moderat sehingga membantu promosi moderasi beragama di Indonesia.

Juru Bicara Jemaat Indonesia, Yendra Budiana menambahkan pentingnya setiap tokoh agama yang moderat memiliki kesadaran publikasi dan media dengan target kelompok milenial dan generasi Z, sehingga mampu mewarnai pemikiran kelompok muda ini yang saat ini banyak belajar agama di media dan sosial media.

“Setiap tokoh agama sangat penting selalu memiliki tim media yang mampu menyampaikan dengan cepat dan produktif dinamika aktivitas dan pemikirannya ke media dan sosial media,” ujar Yendra.

Ketua Umum Asosiasi FKUB Seluruh Indonesia, Ida Pangelisir Agung Putra Sukahet sepakat pentingnya setiap orang memahami nilai nilai yang universal bukan bentuk, sehingga mampu menghargai setiap kultur yang ada sebagai perwujudan nilai-nilai.

KH Taslim Syahlan lebih lanjut mengatakan pentingnya silaturahmi dan ruang perjumpaan dalam mempromosikan moderasi beragama dan sikap inklusif dalam kehidupan bermasyarakat serta untuk menghilangkan kecurigaan dan kesalahpahaman terhadap kelompok satu dengan lainnya, untuk itu Taslim telah berkunjung langsung ke beberapa komunitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia untuk melihat dari keseharian pengikut Ahmadiyah Indonesia dan membuktikan praduga selama ini tentang kitab suci Ahmadiyah & ibadahnya.

Taslim menemukan anak anak pengikut Ahmadiyah belajar di sekolah Tahfiz Qur’an dengan jumlah juz yang sama dengan kelompok Islam yang lain serta ibadah Shalat yang sama persis.

Taslim juga melihat bagaimana konsentrasi utama Ahmadiyah dalam mengkhidmati kemanusian melalui sayap organisasi sosial Humanity First yang sangat inklusif tanpa membedakan latar belakang agama ataupun suku.

“KH Taslim telah mengenal Ahmadiyah langsung dari sumbernya, sementara selama ini banyak orang mengenal Ahmadiyah dari kelompok yang tidak suka Ahmadiyah,” ungkap Prof DR KH Zainal Abidin yang juga pernah ditunjuk sebagai Tim 9 AHWA dalam Muktamar NU ke-34 tahun lalu ,untuk memilih Rais Aam PBNU.

Menutup pertemuan Juru Bicara Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Yendra Budiana bersedia untuk membantu publikasi dinamika FKUB melalui program Indonesiana yang disiarkan oleh TV Global Muslim Televisi Ahmadiyah ( MTA) ke seluruh dunia tanpa iklan.

Kontributor: Budiandra
Editor: Firmansyah

You Might Also Like

Ahmadiyah Tasikmalaya: Aksi kemanusiaan pengobatan gratis homeopati di pengujung 2013

Mahasiswa Jamiah Ahmadiyah Indonesia Hadiri Dies Natalis STAINU Jakarta

Silaturahmi Pengurus Yayasan Dorong Kemajuan Pendidikan SMA Al Wahid Tasikmalaya

Membongkar Kedok Islamofobia di Balik Prasangka dan Kebencian

Jokowi perlu selesaikan konflik diskriminasi agama lokal

TAGGED:FKUBhumanity firstJuru Bicara JAI
Previous Article Ketua FKUB Sulawesi Tengah, Prof. Zainal Abidin: Islam Memberi Nilai Bukan Bentuk
Next Article Bangun Toleransi, IMM Kunjungi Ahmadiyah Tasikmalaya
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Might Also Like

MancanegaraSosial & Kemanusiaan

Humanity First Merespon Topan Haiyan Filipina

Redaksi 3 Min Read
Nasional

Ahmadiyah soal Menag Baru: Semoga Tidak Seperti Surya Dharma Ali

Redaksi 2 Min Read
silaturahmi-tenis-meja-ahmadiyah-khuddam-padang
Nasional

Silaturahmi Tenis Meja ala Khuddam Padang

Redaksi 1 Min Read
Previous Next
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright 2016 – 2023 @wartaahamdiyah.org All rights reserved

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?