Total sebanyak 150 formulir Al-Wasiyat yang sudah terisi diterima di meja panitia. Semangat luar biasa tersebut menurut Mln. Basuki Ahmad belum terasa lengkap jika tidak ada tindakan nyata yang sesuai dengan tema Ijtima Nasional tahun ini.
MOJOKERTO – Ijtima Nasional Majelis Khuddamul Ahmadiyah Indonesia 2016 mengangkat tema Kami Siap Menjadi Musi. Sadr Majelis Khuddamul Ahmadiyah, Zaki Firdaus Syahid meminta kepada seluruh anggota MKAI untuk turut serta dalam gerakan Al-Wasiyat.
“Hazrat Khalifatul Masih mengamanatkan sesuai dengan remind dari utusannya ke Indonesia beberapa waktu lalu. Dalam beberapa tahun lagi Jemaat Ahmadiyah Indonesia diharapkan menghasilkan 5000 musi baru,” ujarnya, Kamis (6/5).
Sadr juga meminta kepada para anggota khuddam untuk siap menjadi Musi. Mendukung program rohani tersebut, Pengurus Pusat Majelis Khuddamul Ahmadiyah Indonesia (PPMKAI), menggelar pertemuan dengan ribuan khuddam di Ijtima Gah yang dikemas serius tapi santai dengan tagline Ngopi Yuk.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/mojokerto/feed/” number=”3″]
Pada kesempatan ini, sebanyak 300 calon Musi dilatih mengisi formulir Al-Wasiyat dengan didampingi mentor dan juga tutorial video yang dibawakan oleh anggota Khuddam asal Tasikmalaya, Arly Mubarak.
Mubaligh Wilayah Jawa Timur, Mln. Basuki Ahmad takjub dengan semangat para calon Musi dari anggota Khuddam yang bersemangat mengisi formulir walau dalam keadaan minim penerangan akibat kendala pada genset.
“Malam ini akan jadi sejarah. 300 khuddam siap menjadi Musi dengan mengisi formulir Al-Wasiyat bersama-sama,” sahutnya berapi-api.
Dalam sesi ini dihadirkan pula 3 orang anggota khuddam yang memberikan testimoninya setelah menjadi Musi. Mereka menceritakan latar belakang hingga ikut dalam gerakan Al-Wasiyat serta rintangan yang dihadapi.
Salah seorang anggota khuddam asal Sukabumi mengatakan mendapat banyak cobaan ketika mulai menjadi Musi. Ia yang berprofesi sebagai pesepakbola terancam pensiun dini karena cedera ligamen.
“Hampir putus asa. Tapi saya ingat masih punya anak istri dan tetap harus membayar Al-Wasiyat. Saya sampai lelang semua sepatu saya,” kenangnya.
Cobaan tersebut ia lalui dengan sabar dan terus memanjatkan doa kepada Allah Taála hingga cederanya sembuh.
“Alhamdulillah setelah itu banyak klub yang mengajak gabung dan saya juga dipercaya oleh rekan untuk mengelola bisnisnya,” tambah khuddam tersebut.
Total sebanyak 150 formulir Al-Wasiyat yang sudah terisi diterima di meja panitia. Semangat luar biasa tersebut menurut Mln. Basuki Ahmad belum terasa lengkap jika tidak ada tindakan nyata yang sesuai dengan tema Ijtima Nasional tahun ini.
“Ijtima ini akan dicatat sebagai Ijtima yang sukses jika tema Ijtima kali ini kami siap menjadi Musi direalisasikan,” pungkas Mln. Basuki Ahmad.
Kontributor : Talhah Lukman Ahmad