Bandung, Warta Ahmadiyah – Guru Besar Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Dr. Kunto Sofianto menyampaikan pidato khusus dalam Jalsah Salanah 2025 Bandung Raya, Sabtu 6 Desember 2025.
Dalam sambutannya, ia menekankan peran Ahmadiyah sebagai bagian dari mozaik kebudayaan yang memperkuat persatuan.
Di awal pidato, Kunto mengungkapkan rasa hormat dan kedekatan persaudaraan yang ia rasakan bersama komunitas tersebut.
Baca juga: Jalsah Salanah 2025 di Bekasi Raya Hadirkan Spiritualitas dan Pesan Kebangsaan
Lebih lanjut, ia menyampaikan beberapa poin pandangannya.
Kekaguman pada konsep kepemimpinan Ilahi, Kunto mengaku terkagum-kagum dengan buku Perlunya Seorang Imam karya Hz. Mirza Ghulam Ahmad.
Menurutnya, buku itu menegaskan bahwa ketahanan sebuah komunitas bergantung pada bimbingan langsung dari Allah SWT.
Baca juga: Tokoh Muda hingga Akademi Bicara di Jalsah Salanah 2025 Jakarta, Apresiasi Peran Ahmadiyah
Kunto Sofianto menegaskan bahwa Ahmadiyah secara tegas mengakui Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir.
Melalui Muslim Television Ahmadiyah (MTA), Ahmadiyah aktif menyebarkan kalimat tauhid Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah ke seluruh dunia.
Guru besar itu mengungkapkan insiden penyerangan di Parung pada 2005. Saat itu, jemaat Ahmadiyah siap melawan, namun mematuhi perintah Huzur (pimpinan) untuk tidak melawan karena menganggap pelaku sebagai “saudara yang belum tahu.”
Baca juga: Sambut Tasyakur, Jalsah Salanah 2025 di Garut Dihadiri Tokoh Lintas Agama
Di lingkungan akademik Unpad, Kunto aktif memberikan pemahaman yang benar tentang Ahmadiyah kepada mahasiswanya untuk meluruskan berbagai mispersepsi.
“Ahmadiyah sebagai mozaik kebudayaan menjadi bingkai persatuan dan kesatuan di Indonesia dan dunia. Mereka menyebarkan Islam yang damai dengan slogan Love For All, Hatred For None,” kata Kunto.
Pernyataan akademisi ternama ini diharapkan dapat memperkaya diskursus kebhinekaan dan memperkuat narasi kerukunan dalam kehidupan beragama di Indonesia.
Kontributor: Liana S. Syam
Editor: Talhah Lukman A