By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Reading: Ahmadiyah Tasikmalaya Hadiri Diskusi “Waspada Sara Jelang Pilkada”
Share
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Aa
  • Beranda
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Pencarian
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Have an existing account? Sign In
Follow US
Daerah

Ahmadiyah Tasikmalaya Hadiri Diskusi “Waspada Sara Jelang Pilkada”

Redaksi
Last updated: 2020/12/07 at 9:34 AM
By Redaksi 3 Min Read
Share

TASIKMALAYA – Jemaat Ahmadiyah Tasikmalaya hadiri diskursus terfokus “Waspada SARA Jelang Pilkada Tasikmalaya” pada Minggu, 15 November 2020. Bertempat di Hotel Grand Metro Tasikmalaya, kegiatan tersebut diselenggarakan Forum Bhinneka Tunggal Ika (FBTI) Tasikmalaya.

Berangkat dari kegelisahan atas polemik politik yang masih memainkan identitas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) jelang Pilkada Tasikmalaya 2020, FBTI merasa perlu memupuk solidaritas dan rasa waspada.

Semuanya tampak nyata ketika pemilihan tinggal satu bulan saja, publik dikejutkan oleh baliho SKB 3 Menteri dan tindak diskriminasi terhadap Ahmadiyah Singaparna. Peristiwa-peristiwa tersebut memunculkan tanya, mengapa kontestasi politik selalu diwarnai isu SARA?

Dr. Rumadi Ahmad, Ketua Lakpesdam PBNU menuturkan bahwa sepanjang sejarah politik Indonesia hampir semua kontestasi politik tidak dapat terlepas dari isu agama. “Karena Indonesia dikenal sebagai bangsa beragama. Sehingga agama dipandang sebagai hal terbaik untuk menarik jumlah suara. Tak jarang ayat-ayat Al-Qur’an dijadikan kontestasi politik seakan-akan pilihan ini seperti pilihan antara surga dan neraka.”

Selaras dengan hal tersebut, PP Muhammadiyah sekaligus Peneliti LIPI Prof. Ahmad Najib Burhani PhD menuturkan, polemik pemilihan yang singkat memiliki waktu panjang untuk memulihkan diri bagi golongan agama yang terkena dampak langsung.

“Menariknya, meskipun isu agama tidak dapat lepas dari kampanye politik, di beberapa tempat isu SARA justru bukan langkah efektif untuk mengumpulkan suara,” tuturnya.

Kerap terjadi segregasi yang memecah masyarakat, menghadiahi Tasikmalaya sebagai kota paling intoleran dan menjadi perhatian nasional. Banyak orang yang tidak bisa hidup berdampingan, sehingga melahirkan ortodoksi untuk menyingkirkan saja mereka yang berbeda.

Asep Rijal Asy’ari, Ketua Forum Bhinneka Tunggal Ika (FBTI) menegaskan bahwa SARA bukan lagi sesuatu yang harus ditakuti sehingga perlu dipertentangkan lagi. Menebar kebencian SARA termasuk kejahatan luar biasa dan jelas harus diperangi.

Peristiwa-peristiwa intoleran jelas mengundang tanda tanya besar, apa tidak ada cara efektif mencegah intoleransi? Najib Burhani menguraikan temuannya, “Sedikitnya ada dua pola yang terjadi, yakni kolektif toleran dan kolektif intoleran. Dimana terjadinya kolektif intoleran didasari karena elit politik menjalin hubungan dengan kelompok radikal islamis dan melakukan konsolidasi.”

Menyikapi itu, Asep Rijal menaruh harapan besar kepada mereka yang menyalonkan diri tahun ini, “Siapapun yang nantinya menang, kelompok yang dianggap minoritas (meskipun bagi saya tidak ada minoritas-mayoritas dalam membicarakan Indonesia) harus tetap menjadi perhatian.”

Kontributor: Jihan

You Might Also Like

Desa Manislor Peduli Kesehatan Mental, Adakan Penyuluhan dan Posko Konseling

Turnamen Tenis Meja se-Jabar di Desa Manislor Junjung Tinggi Persahabatan dan Persatuan

Semangat Gotong Royong Masyarakat Desa Manislor Kuningan Sukseskan Peringatan Hari Lahir Pancasila

Posko Kesehatan Gratis Hadir dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Fadhal Umar

Perlombaan di Gedung Fadhal Umar Dibanjiri Ratusan Murid PAUD Jalaksana Kuningan

TAGGED: Pilkada, SARA
Previous Article Kader HMI Kunjungi Rumah Missi Ahmadiyah Manokwari
Next Article Ahmadiyah Sumbar 01 Adakan Pelatihan Dai di Tiga Titik
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lainnya

PAUD Manislor

Perlombaan di Gedung Fadhal Umar Dibanjiri Ratusan Murid PAUD Jalaksana Kuningan

25/05/2023
Tim sukses dan panitia dari Ansharullah

Semangat Gotong Royong Masyarakat Desa Manislor Kuningan Sukseskan Peringatan Hari Lahir Pancasila

28/05/2023
Halal bi halal Sadr Ansarullah dengan anggota Papua dan Papua Barat

Digelar Online, Sadr Hadiri Silaturahmi Ansharullah Papua Barat dan Papua

06/05/2023
lajnah imaillah baros rangkum buku

Peringati Hari Literasi, Lajnah Imaillah Baros Cianjur Rangkum Buku dan Buat Quote

25/05/2023
JAI Gondrong dapat kunjungan dari Polda Metro Jaya

Dapat Kunjungan dari Polda Metro Jaya, JAI Gondrong Tangerang Doakan Polri

18/05/2023
Show More
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright © 2016 – 2023 www.wartaahmadiyah.org. All rights reserved.

Removed from reading list

Undo

Lost your password?