By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
Youtube
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
  • Beranda
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Siaran Pers
Pencarian
  • Beranda
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Siaran Pers
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
Daerah

Ahmadiyah Tasikmalaya Hadiri Diskusi “Waspada Sara Jelang Pilkada”

Last updated: 7 Desember 2020 09:34
By Redaksi 262 Views
Share
SHARE

TASIKMALAYA – Jemaat Ahmadiyah Tasikmalaya hadiri diskursus terfokus “Waspada SARA Jelang Pilkada Tasikmalaya” pada Minggu, 15 November 2020. Bertempat di Hotel Grand Metro Tasikmalaya, kegiatan tersebut diselenggarakan Forum Bhinneka Tunggal Ika (FBTI) Tasikmalaya.

Berangkat dari kegelisahan atas polemik politik yang masih memainkan identitas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) jelang Pilkada Tasikmalaya 2020, FBTI merasa perlu memupuk solidaritas dan rasa waspada.

Semuanya tampak nyata ketika pemilihan tinggal satu bulan saja, publik dikejutkan oleh baliho SKB 3 Menteri dan tindak diskriminasi terhadap Ahmadiyah Singaparna. Peristiwa-peristiwa tersebut memunculkan tanya, mengapa kontestasi politik selalu diwarnai isu SARA?

Dr. Rumadi Ahmad, Ketua Lakpesdam PBNU menuturkan bahwa sepanjang sejarah politik Indonesia hampir semua kontestasi politik tidak dapat terlepas dari isu agama. “Karena Indonesia dikenal sebagai bangsa beragama. Sehingga agama dipandang sebagai hal terbaik untuk menarik jumlah suara. Tak jarang ayat-ayat Al-Qur’an dijadikan kontestasi politik seakan-akan pilihan ini seperti pilihan antara surga dan neraka.”

Selaras dengan hal tersebut, PP Muhammadiyah sekaligus Peneliti LIPI Prof. Ahmad Najib Burhani PhD menuturkan, polemik pemilihan yang singkat memiliki waktu panjang untuk memulihkan diri bagi golongan agama yang terkena dampak langsung.

“Menariknya, meskipun isu agama tidak dapat lepas dari kampanye politik, di beberapa tempat isu SARA justru bukan langkah efektif untuk mengumpulkan suara,” tuturnya.

Kerap terjadi segregasi yang memecah masyarakat, menghadiahi Tasikmalaya sebagai kota paling intoleran dan menjadi perhatian nasional. Banyak orang yang tidak bisa hidup berdampingan, sehingga melahirkan ortodoksi untuk menyingkirkan saja mereka yang berbeda.

Asep Rijal Asy’ari, Ketua Forum Bhinneka Tunggal Ika (FBTI) menegaskan bahwa SARA bukan lagi sesuatu yang harus ditakuti sehingga perlu dipertentangkan lagi. Menebar kebencian SARA termasuk kejahatan luar biasa dan jelas harus diperangi.

Peristiwa-peristiwa intoleran jelas mengundang tanda tanya besar, apa tidak ada cara efektif mencegah intoleransi? Najib Burhani menguraikan temuannya, “Sedikitnya ada dua pola yang terjadi, yakni kolektif toleran dan kolektif intoleran. Dimana terjadinya kolektif intoleran didasari karena elit politik menjalin hubungan dengan kelompok radikal islamis dan melakukan konsolidasi.”

Menyikapi itu, Asep Rijal menaruh harapan besar kepada mereka yang menyalonkan diri tahun ini, “Siapapun yang nantinya menang, kelompok yang dianggap minoritas (meskipun bagi saya tidak ada minoritas-mayoritas dalam membicarakan Indonesia) harus tetap menjadi perhatian.”

Kontributor: Jihan

You Might Also Like

Isi Libur Sekolah, Anak-Anak Ahmadi Gondrong Tangerang Ikut Kelas Talim Tarbiyat

Lajnah Imailah Cianjur Ikuti Training of Trainer Earth Hour

Makin Solid, Pemuda Ahmadiyah Bandung Adakan Touring

Ahmadiyah Sintang Gelar Apel Peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Indonesia : Dalam Keadaan Apapun Kami Tetap Setia pada Negeri Ini

Menjalin Rabtah Dengan Aparat, Lajnah Depok Tawarkan Program Kerja Peduli Warga

TAGGED:PilkadaSARA
By Redaksi
Follow:
MEDIA INFORMASI JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
Previous Article Kader HMI Kunjungi Rumah Missi Ahmadiyah Manokwari
Next Article Ahmadiyah Sumbar 01 Adakan Pelatihan Dai di Tiga Titik
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Might Also Like

Daerah

Webinar ‘Catatan dari Maluku’, Sejarawan: Mubalig Ahmadiyah Ibarat Mutiara di Maluku

Mubarak 3 Min Read
BeritaDaerah

Gelar Shiratun Nabi, Bukti Kecintaan Anggota Jemaat Ahmadiyah Balaiharapan

Talhah Lukman A 3 Min Read
BeritaYogyakarta

Puluhan Mahasiswa UKDW Kunjungi Ahmadiyah Yogyakarta, Banyak Pertanyaan yang Disampaikan

Mubarak 2 Min Read
Previous Next
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright 2016 – 2023 @wartaahamdiyah.org All rights reserved

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?