Ketua Yayasan Cahaya Guru, Henny Supolo mengaku tertarik dengan konsep hidup yang dijadikan bangunan karakter anggota Ahmadiyah melalui 27 tuntutan gerakan hidup tahrik jadid. Menurutnya gerakan tersebut jika diterapkan oleh seluruh elemen bangsa akan menciptakan Indonesia yang memiliki masyarakat berkarakter.
TANGERANG – Sejumlah perwakilan organisasi agama dan kebangsaan hadir dalam pertemuan tahunan Jalsah Salanah Jemaat Ahmadiyah Indonesia wilayah DKI Jakarta dan Tangerang yang digelar sejak Minggu (30/4) hingga Senin (1/5). Kegiatan ini diisi ceramah dari para mubaligh Jemaat Ahmadiyah Indonesia, sambutan dari tamu undangan, dan beragam kegiatan rohani lainnya.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/tangerang/feed/” number=”3″]
Dalam kesempatan ini sejumlah mubaligh menyampaikan ceramah mengenai isu terkini tentang perpecahan dan konflik di berbagai negara serta cita-cita mendorong perdamaian dunia. Salah satunya lewat Jemaat Ahmadiyah dengan slogannya Love for All Hatred for None.
Ketua Yayasan Cahaya Guru, Henny Supolo mengaku tertarik dengan konsep hidup yang dijadikan bangunan karakter anggota Ahmadiyah melalui 27 tuntutan gerakan hidup tahrik jadid. Menurutnya gerakan tersebut jika diterapkan oleh seluruh elemen bangsa akan menciptakan Indonesia yang memiliki masyarakat berkarakter.
“Ini (gerakan tahrik jadid-red) nilai-nilai universal yang sangat mendasar yang jika ditanamkan dan dioperasionalkan dalam amalan oleh guru kepada murid akan memberikan sumbangsih yang besar pada bangsa dalam membangun masyarakat indonesia yang berkarakter baik,” sebutnya.
Para tamu undangan juga terkesan dengan praktek acara yang dilakukan secara mandiri oleh Jemaat Ahmadiyah yang biayanya merupakan sumbangan dari anggota serta panitia yang bergerak secara sukarela dari segala usia demi pengkhidmatan.
Kontributor : Budi Andra
Editor : Talhah Lukman Ahmad