“GDDN akan dibakukan menjadi Gerakan Nasional Tahunan komunitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia secara serentak setiap menjelang bulan Ramadhan, karena kami melihat data bahwa PMI selalu kekurangan stok darah setiap bulan Ramadhan dan pasca Idul Fitri,”
JAKARTA – Gerakan Donor Darah Nasional (GDDN) sebagai sebuah usaha menginspirasi masyarakat Indonesia untuk lebih peduli berkorban pada sesama tanpa pamrih. Gerakan ini berawal dari kebiasaan yang sudah lama dilakukan anggota komunitas Muslim Ahmadiyah melakukan donor darah rutin sebagai bagian dari cinta pada sesama, bermanfaat untuk masyarakat luas dan berbakti pada negaranya melalui donor darah. Di sisi lain masih butuh usaha untuk meningkatnya kesadaran gerakan donor darah di masyarakat.
baca juga : [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/donor-darah/feed/” number=”3″]
“Penanggung jawab dan inisiator gerakan ini adalah Pengurus Pusat Majelis Ansharullah Indonesia sebuah sayap organisasi Jemaat Ahmadiyah Indonesia bekerjasama dengan sayap organisasi JAI lainnya seperti Majelis Khuddamul Ahmadiyah dan Lajnah Imaillah serta bekerjasama dengan ormas-ormas lainnya di berbagai daerah seperi Banser, GP Anshor, Gusdurian dll.” Ujar Gunawan Wardi saat ditemui tim Warta Ahmadiyah.
GDDN ini di adakan di 25 wilayah di seluruh indonesia, serentak pada tanggal 28 Mei 2016 dengan target terkumpul 2.000 labu darah, sementara pusat kontrol dan komando dipusatkan di Bandung Jawa Barat.
“GDDN akan dibakukan menjadi Gerakan Nasional Tahunan komunitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia secara serentak setiap menjelang bulan Ramadhan, karena kami melihat data bahwa PMI selalu kekurangan stok darah setiap bulan Ramadhan dan pasca Idul Fitri,” kata Sadr Ansharullah Indonesia ini, “Tahun ini menjadi awal usaha kami, kami akan melakukan database secara informatif calon donor dan pendonor setelah acara ini untuk dipersiapkan menjadi relawan donor darah yang siap dengan mudah dikontak kapan saja PMI meminta atau anggota masyarakat luas membutuhkan.” tambahnya
Ia pun mengatakan bahwa PMI sangat antusias mendukung kegiatan ini, ada dari kelompok keagamaan Islam ada dari kelompok pemuda, pajabat pemerintah bahkan di beberapa tempat para pejabat selain ikut donor juga ikut menyumbang kaos. Namun di sedikit tempat masih ada ganjalan untuk menyelenggarakan GDDN ini seperti di Banjar dan Bekasi propinsi Jawa Barat.
Ada banyak anggota Komunitas JAI yang sudah mendonor lebih dari 25 kali, 50 bahkan 100 kali sehingga mendapat penghargaan dan bertemu Wapres Jusuf Kalla sebagai Ketum PMI.
Kontributor : Yendra Budiana
Editor : Lisnawati