GARUT – Donor darah siaga (panggilan) merupakan salah satu program unggulan dari Keluarga Donor Darah (KDD) Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, yang mana tujuannya untuk memenuhi permintaan darah berdasarkan panggilan (on demand). Seperti yang dilakukan beberapa anggota KDD tersebut di Unit Donor Darah (UDD) Kabupaten Garut, sabtu (22/8). Berhubung letak desanya yang berada di perbatasan antara Kabupaten Tasikmalaya dan Garut, maka KDD Tenjowaringin melayani permintaan darah dari kedua daerah tersebut.
Koordinator KDD Tenjowaringin, Ahmar Taufik Safaat, menyampaikan kronologis datangnya permintaan darah atas nama Mamad dari Dayeuhhandap Kabupaten Garut. Informasi tersebut langsung direspon oleh anggota KDD.
“Permintaan datang dari pihak keluarga yang menghubungi saya, sekitar pukul 13.22 WIB (22/8). Kebetulan ada beberapa orang dengan golongan darah B yang belum donor. Setelah info permintaan disampaikan, langsung direspon oleh tiga calon pendonor dengan siap,” jelasnya seperti yang disampaikan kepada warta-ahmadiyah.org (22/8).
Para calon pendonor tersebut adalah Yusep Herawan, Dede Kandi dan Taofik Romadon. Ketiganya merupakan pengurus Pemuda Ahmadiyah di wilayahnya.
Ahmar menjelaskan, sekitar satu jam berikutnya tiga calon pendonor tersebut langsung berangkat menuju UDD PMI Kabupaten Garut, yang berjarak sekitar 15 kilometer.
“Sekitar pukul 14.30 WIB, tiga orang calon pendonor berangkat ke UDD PMI Kabupaten Garut. Alhamdulillah ketiganya berhasil mendonorkan darahnya,” ungkapnya.
Dia menilai membantu sesama yang membutuhkan adalah hal seharusnya menjadi sifat alamiah manusia. Jangan terlalu banyak pertimbangan untuk memutuskan itu.
“Ketika ada orang minta tolong apalagi berkaitan dengan nyawa, kemudian kita tahu kita mampu dan punya waktu (kesempatan), mengapa tidak?” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Desa Tenjowaringin merupakan Desa Siaga Donor Darah, dimana mayoritas warganya rutin melakukan donor darah. Mereka juga terdata sebagai anggota Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia (JAI).
Ditulis oleh: Mubarak Mushlikhuddin