JAMAAH Muslim Ahmadiyah Nigeria mengutuk pembunuhan atas para pelajar di negara bagian Yobe dan serangan lainnya oleh gerilyawan Islam garis keras Boko Haram. Boko Haram adalah kelompok barbar dan biadab. Pembantaian yang Boko Haram lakukan tidak ada hubungannya dengan agama.
Islam mewajibkan para pengikutnya untuk bersikap baik kepada semua ciptaan Tuhan tanpa diskriminasi. Pemberontak Boko Haram tidak memiliki hak untuk memaksakan keyakinan mereka pada orang lain karena setiap orang memiliki pertanggungjawabannya masing-masing kepada Allah.
Demikian Presiden Nasional Jamaah Muslim Ahmadiyah Nigeria Doktor Mashhud Fashola menyatakan hal tersebut di Abuja akhir pekan lalu saat menghadiri jalsah salanah wilayah yang bertema “Teladan Islam untuk Rekonsiliasi Nasional dan Kelahiran kembali.
“Hati semua umat manusia bakal terluka dengan adanya pembunuhan-pembunuhan ini karena hal tersebut barbar, yang demikian itu tidak ada hubungannya dengan agama, dan tidak ada hubungannya dengan peradaban,” katanya.
“Sebagaimana kita beribadah kepada Tuhan Sang Khaliq, kita mesti bersikap baik kepada segenap makhluk Tuhan tanpa diskriminasi. Jika saya menyadari bahwa saya berhak untuk memilih agama atau sekte yang saya inginkan, maka saya pun harus insyaf bahwa orang lain pun memiliki hak yang sama untuk memilih agama maupun golongannya. Saya tidak akan memaksa siapa pun atas dasar hal tersebut. Saya hanya berhak atas keputusan saya sendiri untuk memilih agama atau tidak sama sekali.
“Kita tidak berhak memaksa siapa pun, kecuali berdialog.
“Bila Anda perhatikan bahwa segala memiliki penyebabnya masing-masing, baik langsung atau tidak. Saya rasa bahwa ini memberikan pelajaran kepada kita agar orang lain mendapatkan hidayah berupa semangat keadilan. Kita harus mendidik orang-orang yang beragama bahwa kebebasan beribadah, kemerdekaan berkeyakinan, itu ada. Ada orang-orang yang fanatik atau garis keras yang membunuh-bunuhi orang. Mereka berpikir bahwa mereka memiliki hak untuk memaksakan keyakinan mereka terhadap orang lain. Kita tidak punya hak seperti itu. Kita bertanggung jawab kepada Allah saja.
“Islam mengajarkan kita untuk mengentaskan kemiskinan. Jika semua orang dirawat, akan berkuranglah ketidakamanan tersebut. Ketika seseorang lapar dan tak tempat yang harus dituju untuk keberlangsungan hidup, Anda telah mengubah ia menjadi seekor hewan. Sehingga, kita telah mengikis rasa kemanusiaan sebagian besar warga negara kita. Kemudian, mereka dapat diperalat oleh orang-orang yang paling jahat.”
Presiden Wilayah Utara Jamaah Muslim Ahmadiyah Nigeria, Yaqeen Habeebb, mengatakan bahwa inti dari tema tahun ini adalah untuk membuat orang menyadari bahwa meskipun negara mengadakan perayaan syukuran seabad persatuan, kita masih belum mampu menghasilkan pemerintah yang diterima oleh semua secara luas.
Habeeb mengatakan, “Kita belum mampu meletakkan segalanya pada tempat yang seharusnya di dalam hal memenuhi pemerintahan yang memuaskan setiap elemen bangsa, karena setiap yang diinginkannya adalah orang yang berasal dari sukunya.
“Suriteladan yang telah Allah berikan dan telah dilaksanakan oleh Hadhrat Rasulullah saw., sebenarnya adalah sudah menjadi solusi bagi kita. Jika keteladanan ini kita praktekkan, tak seorang pun akan dirongrong mau dari mana pun ia berasal. Ini karena di dalamnya akan ada keadilan yang mutlak. Pekerjaan untuk semua kebutuhan orang akan diurus. Kita berusaha untuk menempatkan hal tersebut bahwa Allah telah memberika suriteladan yang baik bagi kita untuk diamalkan.”
Perwakilan dari Christian Association of Nigeria (CAN), Rev. Justice Ogbuiefi, menyatakan bahwa kita harus memiliki lebih banyak pertemuan-pertemuan di mana kedua belah pihak secara harmonis mampu berbagi bersama-sama. Karena kita ini berasal dari satu Tuhan dan satu Bapa dari agama Ibrahim. Ketika Anda memiliki anak, mereka tidak pernah bisa menjadi sama. Jadi, Anda tidak enggak mungkin meninggalkan itu atau tanpa adanya perdamaian satu sama lain.
“Kita percaya bahwa gereja dan saudara-saudara Muslim kami adalah satu. Karena kita berasal dari Allah dan mata air yang sama. Jika kita menjunjung tinggi hal tersebut, kita akan menemukan beberapa hal yang kalau kita perhatikan dan kita cermati di Nigeria, itu tidak akan berubah.”
Prince Okedinachi/WorldStageGroup/DMX/WA