Jakarta – Dalam rangka mempererat silaturahmi dengan masyarakat sekitar, Perempuan Ahmadiyah Lenteng Agung menggelar Majelis Taklim RW 01 di Masjid Al-Mubarak, Jakarta Selatan, Selasa (14/09) lalu.
Kegiatan ini merupakan agenda rutin bulanan yang diadakan secara bergiliran di RT 01 s.d RT 14, Kelurahan Jagakarsa. Pada tahun ini majelis taklim dari perempuan Ahmadiyah Al-Mubarak Lenteng Agung diberi kesempatan untuk kembali menjadi tuan rumah, setelah sempat terhenti karena pandemi covid-19.
Pengajian diisi dengan materi bertema “Hidup Bahagia dengan Hati yang Bersih”, yang disampaikan oleh Ira Rahayu selaku Pengurus Pusat Lajnah Imaillah (PPLI). Tema ini mendeskripsikan bahwa perempuan, terutama sebagai seorang ibu, harus memiliki jiwa bahagia agar dapat menularkan aura positif kepada lingkungannya. Peran seorang ibu menjadi krusial dalam pengasuhan, tumbuh kembang anak, dan dalam menjalankan tugas lainnya sehari-hari.
Ketua pelaksana kegiatan, Sri Mahdianti, menyampaikan bahwa tujuan pengajian rutin ini selain untuk mempererat tali silaturahmi juga memberi kesempatan bagi ibu-ibu untuk memperluas wawasan tentang keislaman.
Kegiatan dihadiri oleh 202 orang, terdiri atas perempuan majelis taklim RW 01 dan Perwakilan PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga).
Aan Hasanah, selaku perwakilan PKK kelurahan Jagakarsa menyampaikan bahwa kehadiran peserta dalam pengajian majelis taklim di Masjid Al-Mubarak menempati peringkat pertama di RW 01.
“Saya cek dari absennya ini termasuk peringkat pertama yang paling banyak kehadirannya, karena melihat dari lokasinya juga mudah dijangkau masyarakat” ujar Aan.
Dalam kesempatan tersebut, Qomariah mewakili Ibu Lurah menyampaikan bahwa kondisi masyarakat di RW 01 sangat erat, antar majelis taklim tidak membedakan apapun latar belakangnya.
“Kalau di RW 1 antara Ahmadiyah atau apapun kita tidak boleh membeda-bedakan, semua majelis taklim itu harus saling mendukung, bersilaturahim, bersosialisasi”
Demikian pula disampaikan oleh Aan bahwa kegiatan tersebut wujud nyata dari inklusifitas Ahmadiyah di bidang sosial-kemasyarakatan.
“Saya melihat acara tadi sangat inklusif banget, kita merasakan lebih dari majelis taklim yang lainnya, ini sudah suatu contoh yang baik untuk dilanjutkan, lebih baik karena lebih dekat lagi ke masyarakat” ujar Aan.
Lebih jauh beliau menyampaikan harapannya agar semua masyarakat bersatu, apalagi jika masih satu akidah agama sehingga jangan sampai ada yang dikucilkan.