Tidak seperti biasanya, hari Sabtu pukul 09.00 WIB, komplek mesjid Jemaat Bunijaya ramai didatangi para anggota jemaat. Bapak-bapak, ibu-ibu serta anak-anak mulai berdatangan dan segera masuk ke dalam mesjid.
Rupanya pada hari itu akan digelar hajatan rohani dalam rangka jalsah Siratunnabi Muhammad Saw.
Sesuai dengan petunjuk Bapak Muballigh Daerah Jabar 11, bahwa Jalsah Siratunnabi Muhammad Saw harus tampil beda tidak seperti tarbiyat biasa rutin dilaksanakan.
Maka dari itu, para ahmadi Bunijaya beserta undangan dari ghair ahmadi begitu masuk ruangan mesjid disuguhi penampakan banner yang menambah semarak suasana jalsah siratunnabi Muhammad Saw.
Alhamdulillah, Jalsah Siratunnabi dihadiri tamu-tamu undangan dari masyarakat sekitar lingkungan jemaat Bunijaya. Nampak hadir, Ketua RW Bapak Maman, Ketua RT Pasir Huni Bapak Uus, Ketua RT Jamuju Bapak Zaenal, Ketua Karang Taruna, dan hadir juga salah satu Kyai serta anggota masyarakat lainnya. Hal ini sangat menggembirakan karena silaturahim berjalan dengan harmonis.
Kegiatan siratunnabi diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran, pembacaan syair oleh Mln Nandar Hidayat Muballigh Purwakarta yang sering langganan didaulat untuk membacakan syair.
Disusul dengan sambutan dari Bapak Ketua Jemaat Bunijaya, sambutan dari tamu undangan diwakili oleh Bapak Maman selaku Ketua RW.
Dalam sambutannya beliau menyampaikan ucapan selamat datang di lingkungan RW, siap membantu mempasilitasi permasalahan berkaitan dengan ke – RW an. Beliau diakhir sambutan menekankan pentingnya silaturahmi dengan anggota dan masyarakat sekitar.
Acara selanjutnya diisi dengan ceramah yang pertama yang disampaikan oleh Bapak Mln Firman Alisyah Muballigh Bunijaya dengan tema pentingnya menggali, menelusuri jejak langkah kehidupan Rasulullah Saw.
Dalam ceramahnya beliau mengungkap satu riwayat yang sangat menyentuh qalbu yaitu gambaran bagaimana kecintaan Rasulullah Saw kepada Khaliknya sampai kaki beliau yang mulia bengkak bengkak, hanya karena beliau ingin termasuk hamba-Nya yang selalu bersyukur. Jadi ibadah kita jangan karena kewajiban saja tapi tanda rasa syukur kita kepada Allah Taala.
Tidak ketinggalan beliau mengajak hadirin yang hadir untuk selalu rajin bertamu ke rumah Allah Taala (mesjid).
Ceramah yang kedua sekaligus yang terakhir disampaikan oleh Bapak Haji Mln Syaeful Uyun dengan judul Rasulullah Saw sebagai Rahmatan Lil Aalamiin.
Beliau dalam ceramahnya mengupas sejarah yang berkaitan dengan agama-agama yang ada di dunia ini. Dengan rinci Bapak Syaeful Uyun mengupas tuntas silsilah, asal muasal agama agama tersebut. Hadirin dibuat terpana karena mungkin baru mendengar uraian seperti itu.
Selanjutnya dijelaskan oleh beliau bahwa Yahudi, Nasrani, Islam, Hindu, Budha adalah saudara, satu kakek lain nenek, yang kesemuanya bermuara dari keturunan nabi Ibrahim as.
Dalam Yahudi nasrani di kenal Abraham, dalam Islam dikenal Ibrahim, dalam Hindu dikenal Brahmana.
Momen kehadiran tamu tidak dilewatkan begitu saja oleh Sang Penceramah, beliau mengingatkan bahwa Muhammadiyah, Ahmadiyah, Nahdhatul Ulama, Persis dan lain-lain adalah saudara, satu nabi, yakni nabi Muhammad Saw. Kenapa harus ribut, apalagi saling menyesatkan dan mengkafir. Lebih baik duduk bersama, guyub rukun yang merupakan teladan Baginda Nabi Muhammad Saw dan lebih indah. Hadirin mengamini apa yang disampaikan oleh Bapak Haji Mln Syaeful Uyun
Acara ditutup dengan doa bersama dipimpin oleh Bapak Haji Syaeful Uyun, sebelum bubar hadirin melakukan Foto bersama.
Kontributor : Mln. Hendra Muslich