Gagasan ‘Love For All Hatred For None’ dipercaya menjadi kunci perdamaian dunia dalam peradaban dunia saat ini. Hal tersebut menjadi salah satu bagian perbincangan di acara pelatihan yang digagas oleh Yayasan Satu Keadilan dan Search For Common Ground, di Joglo Keadilan Kemang pada 18-19 September 2018.
Pelatihan yang mengangkat tema “Memperkuat Peran Strategis Pimpinan & Tokoh Agama dalam Mendorong Perwujudan dan Nilai-nilai Toleransi Antar Umat Beragama dan Berkeyakinan” ini menghadirkan para tokoh-tokoh agama termasuk di antaranya adalah tokoh Ahmadiyah Depok, yang diwakili oleh Mln. Hafiz Bahansubu dengan beberapa orang pengurus.
“Love For All Hatred For None merupakan sebuah gagasan perdamaian dunia dengan pendekatan kasih sayang yang nihil kebencian demi membangun kehidupan yang mulia dan beradab. Gagasan ini sangat berorientasi pada nilai-nilai positif,” ujar Mln. Hafiz ditengah berlangsungnya diskusi.
Para peserta pelatihan yang lain pun menyambut positif gagasan ini dan yakin bahwa dengannya akan tercipta kehidupan yang berkeadilan dan seimbang, dimana siapapun akan menemukan keselarasan antara nilai kemanusiaan, alam dan spiritual.
Dalam pelatihan ini pun dibahas beberapa materi menarik terkait regulasi-regulasi yang mendukung kebebasan beragama, Lembaga-lembaga pengawal kebebasan beragama, HAM, Radikalisme dan Ombudsman. Pembahasan disajikan sangat menarik karena dibarengi dengan diskusi interaktif.
Di hari terakhir, pelatihan diisi dengan kegiatan Site Visit, yakni kunjungan ke salah satu rumah ibadah.
Kali ini yang dituju adalah tempat ibadah agama Khonghucu, yakni sebuah Klenteng di daerah Ciampea, Bogor.
Di Klenteng ini para peserta pelatihan dapat melihat secara langsung bahwa tempat ibadah dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat, yakni sebagai pusat kegiatan sosial masyarakat.
Adapun contoh yang kasatmata, halaman Klenteng dibuka untuk umum dan dimanfaatkan sebagai tempat parkir bagi masyarakat yang berlalu lalang ke pasar. (IAG)