By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
Youtube
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Pencarian
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
BeritaNasional

Melangkah 90 Tahun, Perempuan Ahmadiyah Indonesia Luncurkan Buku Sejarah

Last updated: 10 Oktober 2022 17:48
By Sofia Farzanah 387 Views
Share
SHARE

Bogor – Sabtu (08/10/202), Lajnah Imaillah atau Perempuan Muslim Ahmadiyah Indonesia meluncurkan buku ‘Pancarona Lajnah Imaillah Indonesia’. Penyusunan buku ini dalam rangka perayaan se-abad organisasi Lajnah Imaillah (1922-2022).

Buku tersebut dibuat oleh Tim Sejarah Lajnah Imaillah (LI) Indonesia yang berjumlah empat orang. Terdiri dari Sutji Rochani, Rahma Roshadi, Meilita Hikmawati dan Ine Siti Nurul Mu’minah. Keempatnya tergabung dalam tim sejarah sejak Desember 2021 hingga Agustus 2022.

Buku itu kemudian resmi diluncurkan dan dipublikasikan bertepatan dengan berlangsungnya acara Majelis Syuro Nasional LI Indonesia 2022.

Sadr (Ketua Umum) LI Indonesia, Siti Aisyah Bakrie yang pertama kali memperkenalkan buku setebal 718 halaman tersebut. Menurutnya, proses pembuatan dan pengumpulan sejarah selama 90 tahun bukanlah hal yang mudah. Rasa kecintaan yang membuat tim sejarah LI bertahan dan semangat menyusun buku setebal itu.

Di sisi lain, usia organisasi LI yang terus bertambah tentunya menjadi tantangan tersendiri. Rintangan yang dilalui oleh para pendahulu dari masa ke masa haruslah diketahui oleh generasi Lajnah (perempuan Ahmadiyah) saat ini.

Dalam kesempatan wawancara, tim penyusun menjelaskan makna dari judul buku tersebut.

“Pancarona artinya beragam, berarti kaya tetapi tetap bersatu. Kaya disini adalah cerminan Indonesia sebagai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),” ujar Rahma Roshadi, tim penyusun buku.

Selanjutnya, menurut para penulis, data didapatkan dari sumber tertulis dan lisan. Sumber tertulis berasal dari literatur jemaat seperti buku sejarah edisi sebelumnya, majalah-majalah, artikel, laporan tahunan dan juga kuesioner yang di bagikan ke cabang-cabang untuk diisi.

Sedangkan sumber lisan didapatkan dari wawancara dengan tokoh-tokoh LI Indonesia, para awalin yang menjadi saksi sejarah pada beberapa peristiwa penting Ahmadiyah, serta para mantan Sadr LI dan keluarganya.

Sutji Rochani, Ketua tim Sejarah LI menjelaskan, sejarah harus dicatat bukan hanya dikenang. Berangkat dari motivasi itulah tim sejarah LI bergerak mencari beragam informasi dari berbagai sumber. Dari sabang sampai merauke tim berhasil mengumpulkan data bagaimana perjalanan Perempuan Ahmadiyah di masing-masing daerah.

Meilita, salah satu tim mengungkapkan ketakjubannya saat mengunjungi rumah ketua tim. Pasalnya terdapat banyak buku-buku kuno yang masih sangat terawat.

“Saya takjub pada saat mengunjungi rumah Ibu Sutji, ada beberapa buku-buku lawas yang masih bagus, laporan tahunan LI, hingga foto-foto. Hati saya tergerak untuk semangat membantu menyusun buku (sejarah) ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Amy Rachmatunisa, Sekretaris Isyaat PP Lajnah Imaillah menyampaikan alasan memilih anggota tim sejarah LI, “Menyusun buku sejarah bukan perkara mudah, butuh data, kemampuan menulis dan lainnya. Tetapi selain itu yang paling dibutuhkan adalah kesabaran, dan itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang mau berkhidmat. Saya yakin mereka adalah pengkhidmat sejati. Tanpa banyak bicara mereka bekerja siang-malam tanpa dibayar. Kemampuan bisa ditingkatkan, namun pengkhidmatan adalah rasa cinta yang mendalam terhadap Ahmadiyah.”

Tentang Lajnah Imaillah

Lajnah Imaillah didirikan pada tahun 1922 oleh Hadhrat Khalifatul Masih II, Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad ra. Saat itu beliau menerbitkan surat terbuka “Ahmadi Ladies of Qadian” yang berisi dorongan kepada para perempuan untuk menyadari dan memenuhi potensi mereka.

Pertemuan pertama berlangsung pada tanggal 25 Desember 1922. Hadhrat Mirza Basyirudin Mahmud Ahmad ra secara resmi mengumumkan pembentukan badan Lajnah Imaillah.

Di Indonesia, Lajnah Imaillah pertama kali terbentuk di Padang pada tahun 1932. Saat ini Lajnah tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Para awalin Lajnah bergerak bersama tokoh-tokoh pejuang, tokoh negara hingga pemerintahan. Hal itu menjadi motivasi besar untuk Lajnah saat ini agar meneruskan perjuangan dan menjadi perempuan Ahmadiyah yang cinta tanah air.

Dalam buku Sejarah Lajnah Imaillah, terlihat inklusivitas JAI khususnya LI Indonesia. Misalnya bukan hanya menerima tamu yang mengunjungi Ahmadiyah, tetapi juga melakukan kunjungan (rabtah) ke masyarakat, NGO, maupun instansi pemerintah mulai tingkat bawah hingga tingkat Kementerian dan Presiden.

Setelah dipublikasikan pada Sabtu (8/10/22), sambutan tidak hanya datang dari kalangan perempuan Ahmadiyah, tetapi juga dari publik atau masyarakat secara luas.

“Beberapa teman yang bukan Ahmadi sudah siap memesan dan membeli buku sejarah ini untuk mengetahui lebih dalam kiprah lajnah Imaillah di  Indonesia,” pungkas Rahma Roshadi.

You Might Also Like

KH Ubaidillah Ruhiat Sebut Ahmadiyah Berkontribusi Positif di Masyarakat

Ikut Workshop Kebebasan Beragama di Padang, Generasi Muda Ahmadiyah Pampangan Belajar Banyak Hal

Lajnah Imaillah Cianjur Dukung Program Kaderisasi PKK Bojongherang

Kanada: Khalifah Muslim Ahmadiyah Mirza Masroor Ahmad Tiba di Toronto

Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia Gelar Upacara HUT ke-79 RI di Halaman Masjid An Nashr Parung

TAGGED:IndonesiaLajnah ImaillahseabadSejarah
Previous Article Ketua ANBTI, Nia Sjarifudin: Pak Amir Teladan Pemimpin yang Berjuang dengan Iman Disertai Cinta Kasih
Next Article Prosesi Pemakaman Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Might Also Like

BeritaDaerah

Takjub dengan Akhlak dan Kepribadian Nabi Muhammad SAW, Anggota  Ahmadiyah Sintang Adakan Shiratun Nabi

Talhah Lukman A 4 Min Read
Majelis Taklim
BeritaLajnah Imaillah

Masjid Muslim Ahmadiyah Jadi Tuan Rumah Hari Maulid Nabi, Ada Lomba Tilawati Qur’an

Amatul Noor 2 Min Read
Buket snack
BeritaLajnah Imaillah

Asah Kreativitas, Lajnah Imaillah Ciherang Buat Buket Snack Bersama

Talhah Lukman A 1 Min Read
Previous Next
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright 2016 – 2023 @wartaahamdiyah.org All rights reserved

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?