Jakarta- Indonesian Conference on Religion and Peace bersama dengan Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) kembali menghelat trip lintas agama dengan program Peace Train Indonesia (PTI).
Kegiatan yang diselenggarakan untuk ke-15 kalinya ini mengangkat tema “Women as a Peacemaker in Post- Pandemic Era” untuk memberdayakan perempuan sebagai aktor utama dalam upaya penyebaran.
Diketahui rute keberangkatan PTI Palembang akan mampir di Kota Lampung. Peserta berangkat menuju Lampung pada Rabu tanggal 10 Mei 2023 dan akan melanjutkan perjalanan ke Palembang tanggal 12 Mei 202 mendatang.
“Peace Train Indonesia sudah dilaksanakan untuk ke-15 kali dan selalu menjadi jalan perjumpaan keindonesiaan di antara orang muda. Palembang adalah kota metropolitan tertua di Indonesia, dari jaman Sriwijaya yang tetap menjadi tempat perjumpaan dan menyimpan semangat keterbukaan,” kata Dewan Pendiri ICRP Romo Johannes Hariyanto.
Seperti tahun sebelumnya, PTI masih memilih destinasi rumah ibadah dan tempat bersejarah yang erat kaitannya dengan peradaban umat beragama di Indonesia.
Destinasi PTI diantarannya Kristus Tanjung Karang, Gereja Santo Yoseph, Masjid Agung Cheng Ho, Maha Vihara Dharma Kirti, Via Crucis Sukamoro, Komunitas Jemaat Ahmadiyah Palembang, Pura Agung Sriwijaya, dan Pagoda Pulau Kemaro.
Rangkaian PTI berfokus pada dialog lintas agam untuk mempererat ruang perjumpaan para pemuda lintas agama, capacity building untuk memberi ruang pada peserta dalam belajar kebhinekaan dan perdamaian, khususnya terkait dengan peran perempuan, dan publik.
“Kami memastikan ruang pertemuan ini inklusi dan adil bagi semua, ini ruang yang baik untuk peserta bertemu langsung dengan penganut agama Yahudi, Sikh, Orthodox, penghayat dan organisasi agama lainnya seperti Ahmadiyah,” ujar Koordinator PTI Palembang, Ai Siti Rahayu usai pelepasan peserta PTI di Gereja GPIB Jakarta Pusat.
Sejalan dengan it]u, Mln. Zafrullah Ahmad Pontoh hadir dalam pelepasan. Ia sebut PTI berpotensi menghidupkan semangat komunitas agama untuk saling mengenal dan berinteraksi dalam kerjasama yang sifatnya kolaboratif.
“Kunjungan ini(PTI) membangkitkan semangat baik bagi komunitas di sana untuk berinteraksi dalam kegiatan antar golongan maupun antar iman dan juga bagi komunitas lain di sana ini, mudah-mudahan merupakan satu permulaan yang sangat baik bagi seluruh komunitas yang ada di Palembang untuk menjalin kerjasama yang lebih baik,” ujarnya.
Mln. Zafrullah Ahmad Pontoh menekankan pentingnya anak muda Ahmadiyah terlibat dalam berbagai kegiatan lintas agama, iman dan etnis. Hal ini dinilai adalah warisan dari ajaran Islam yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW.
“Anak muda Jumat penting sekali untuk mengikuti atau bahkan bukan hanya mengikuti menginisiasi pertemuan lintas iman lintas etnis ya karena kita mengusung ajaran Islam yang sangat ramah,” tegasnya.
“Ya sebagaimana yang dicontohkan oleh yang mulia Rasulullah SAW dan yang dihidupkan kembali oleh hadirat Masih Mauud as dan terus dijaga oleh para khalifah dari masa ke masa,” pungkas Mln. Zafrullah Ahmad Pontoh.
Kontributor: Amatul Noor