Jakarta – Wafatnya Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI), Maulana Abdul Basit Syahid, juga dirasakan Ketua Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI), Nia Sjarifudin.
Pak Amir, sapaan akrab Maulana Abdul Basit, telah wafat (8/10/22) dan menyisakan duka mendalam bagi JAI dan sahabat-sahabat lintas organisasi dan lintas iman yang kerap bekerja sama dalam program-program kemanusiaan.
“Saya diberi kabar oleh Pak Ekky Ahmadi Bandung, sementara saya tengah berada di Denpasar, saya terhenyak dan perasaan yang sama saat meninggalnya Buya Syafi’i Ma’arif, Prof. Azyumardi Azra, dan kini Pak Amir. Kita telah kehilangan tokoh-tokoh yang selalu membawa rasa keagamaan dengan perasaan damai dan penuh kesamaan,” ujar Nia dalam kesempatan wawancara melalui pesan WhatsApp.
Ketua ANBTI ini mengaku sangat berkesan selama bekerja sama dengan Ahmadiyah, terutama saat diundang dan disambut langsung oleh Pak Amir saat peringatan kemerdekaan RI tahun 2016 di Kemang, Bogor. Peringatan kemerdekaan itu dihadiri jaringan lintas iman.
Nia mengenang Pak Amir sebagai sosok yang bertutur kata lembut. Sementara jaringan seringkali bersikap egaliter, blak-blakan dan terbuka saat berdiskusi. Namun, Pak Amir menyampaikan dengan halus hingga Nia mengaku sungkan saat pertama kali berbincang dengannya.
Pada 17 Agustus 2022 lalu, JAI kembali mengundang jaringan lintas iman, tokoh agama, aktivis HAM dan lainnya. Nia menyimak saat Pak Amir menyampaikan sambutan nya.
“Pak Amir berbicara saat itu memang membawa kesan mendalam. Tetap dengan tutur katanya yang lembut, bahasa yang santun namun dengan narasi pesannya terasa patriotik. Rasanya, makna Love for All Hatred for None sangat tercermin dalam makna kata-katanya (ucapan Pak Amir),” lanjut Nia.
Perempuan yang akrab disapa Mbak Nia ini mengaku ingin sekali mengulang kembali rekaman pidato-pidato Pak Amir di hari kemerdekaan. Hal itu akan menjadi pesan berharga untuk kita semua khususnya generasi muda Ahmadiyah.
“Selamat jalan bapak Amir Maulana Haji Abdul Basit. Kami Seknas ANBTI bersaksi bahwa anda orang baik, teladan pemimpin yang terus berjuang dengan iman disertai rasa cinta kasih yang kuat pada sesama. Insya Allah beliau husnul khotimah dan mendapat tempat terbaik disisi-Nya. Amiin,” tambah Nia Sjarifudin.
Nia menyampaikan duka cita yang mendalam, bagi keluarga dan seluruh keluarga besar JAI. Semoga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kita dapat meneruskan teladan Pak Amir untuk menjadikan Indonesia lebih baik lagi kedepannya.
Nia Sjarifudin merasa berat kehilangan orang baik, pemimpin agama yang penuh welas asih.