BOGOR – Majelis Ansharullah Ahmadiyah (MAAI) Kemang, Bogor, mengadakan acara Malam Anshar dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Kampus Mubarak, minggu (16/8/20). Acara yang mengusung tema “Satu Malam untuk Negeri” tersebut dihadiri oleh bapak Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Maulana Abdul Basith Shahid, juga perwakilan Sadr Ansharullah, Yusuf Suhendar.
Tujuan acara tersebut adalah untuk memberikan motivasi dan membangkitkan semangat para Anshar untuk mengambil peran dalam pengkhidmatan di Jemaat ini, caranya dengan mencontoh semangat para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Dalam kesempatan tersebut, Maulana Basuki Ahmad yang berperan sebagai pembawa acara membangkitkan atmosfir kemerdekan dengan mengajak seluruh Anshar yang hadir untuk meneriakan kata “merdeka!”.
Kemudian Maulana Munirul Islam Shahid selaku pengisi acara menyampaikan bekenaan peran tokoh Jemaat Ahmadiyah dalam kemerdekaan RI. Beliau juga mengutip Al-Qur’an Surah Al-Falaq sebagai landasan untuk memaknai kemerdekaan ini. Selain itu beliau mengutip nubuatan Hadhrat khalifatul Masih Kedua radhiyallahu anhu, yaitu “akan ada cahaya dari timur”.
Maulana Munir menambahkan bahwa Ahmadiyah memiliki tokoh yang paling dikenal oleh masyarakat Indonesia.
“Salah satu tokoh Ahmadiyah yang paling melekat di hati masyarakat Indonesia adalah WR. Supratman. Berkat goresan tangan beliau lah, negara tercinta kita memiliki lagu kebangsaan,” tambahnya.
Zaim A’la (Ketua) MAAI Kemang, Edi Kusnadi, menyampaikan tentang acara malam ini yang dilaksanakan untuk memberikan semangat kepada para Anshar.
“Acara ini juga diselenggarakan untuk menghimpun para Anshar agar lebih giat, terlibat dan mengambil peran dalam kemajuan Jemaat, contohnya dari segi pertablighan. Diharapkan dalam bertabligh, para Anshar mampu menyampaikan dan menjadi cerminan bagi cabang-cabang lain,” kata Edi saat dijumpai warta-ahmadiyah.org.
Dalam sesi santai, Amir Nasional JAI menceritakan pesan Khalifah tentang Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang akan mengalami kemajuan.
“Ada pesan dari Hadhrat Khalifatul Masih Kedua radhiyallahu anhu yang disampaikan dalam pidato Jalsah Salanah tahun 1926, bahwa suatu masa nanti Jemaat Indonesia akan maju. Pada saat pesan itu disampaikan, Indonesia belum merdeka. Namun menyampaikan Alhamdulillah di Jawa dan Sumatera telah ada Mubaligh Ahmadiyah,” ungkapnya.
Peaerta yang hadir dalam Malam Anshar tersebut sebanyak 35 orang. Di dalamnya ada sesi pemberian cindramata kepada 7 orang Anshar senior (Arakan Khususi).
Selanjutnya acara ditutup dengan do’a bersama yang dipimpin oleh Amir Nasional JAI. Lalu beliau memotong tumpeng yang telah disediakan panitia sebagai simbol menyelaraskan budaya Indonesia yang penuh keberagaman.
Kontributor: Ahmad Salam/Arsalanullah
Editor: Mubarak Mushlikhuddin