SERUYAN – Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Cabang Tanggul Harapan Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah melaksanakan kegiatan “Malam Anshar” pada Sabtu (29/8). Tujuan diadakannya acara tersebut untuk mempererat silaturahmi antar anggota JAI dan menambah ilmu keagamaan.
Ansharullah atau biasa disebut Anshar merupakan sebuah kelompok para anggota Ahmadiyah laki-laki yang berusia 40 tahun keatas. Di dalamnya terdapat banyak kegiatan, baik yang bersifat jasmani maupun rohani.
“Bagi para Ahmadi, saat mendengar kegiatan tarbiyat seperti ini sudah tidak asing lagi dan kita pun mengetahuinya. Bagaimana rangkaian acaranya, terkesan pada kegiatan rutin yang mudah saja kita mengadakannya,” ungkap Agung Rohmatulloh, Mubaligh Tanggul Harapan.
Beliau menambahkan,” Namun kesan ini akan berbeda di Cabang Tanggul Harapan ini. Untuk menempuh perjalan menuju lokasi kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap bulan demi kemajuan rohani ini bukanlah perkara yang mudah dilalui,” tambahnya.
Anggota Ahmadiyah yang bermukim di Tanggul Harapan tersebut berada di daerah Transmigrasi. Pemukiman yang terletak diantara perkebunan sawit, persawahan dan peternakan itu berjarak sekitar satu hektar dari rumah ke rumah. Kondisi jalan pun masih penuh dengan rerumputan dan tanah yang licin jika terkena hujan.
“Rumah-rumah disini berdesain rumah panggung yang selalu banjir ketika hujan melanda. Selain itu di daerah ini masih sangat sulit untuk menggunakan alat komunikasi seperti internet, bahkan sinyal telepon selular pun sulit didapat,” ungkap Mubaligh Ahmadiyah tersebut.
Maulana Agung menjelaskan, perlu usaha yang ekstra untuk berkomunikasi, ditambah lokasi tersebut yang rawan kebakaran hutan.
“Untuk dapat saling berkomunikasi kami harus menempuh jalan berpuluh-puluh kilometer, belum lagi cuaca panas dan kebakaran hutan yang sering terjadi. Itu akan menjadi rintangan bagi kami dikala itu. Berkumpulnya kami dengan tujuan untuk menjalin silaturahim hanya mungkin diadakan di malam hari saja, ketika kegiatan diladang dan pekerjaan-pekerjaan lain disiang hari telah terselesaikan,” jelasnya.
Mubaligh Muda itu pun menyampaikan kondisi daerah yang masih belum terdapat peneranfan. Namun hal demikian tidak menyurutkan semangat para Ahmadi untuk mengikuti kegiatan yang diadakan organisasinya.
“Keadaan malam, tak ada lampu jalan, nyamuk dari perkebunan sawit yang mulai bermigrasi ke rumah – rumah, tak membuat kami menyerah untuk melalui perjalanan ini untuk mendapatkan santapan rohani. Meskipun harus berjalan kaki di keheningan malam, bahkan diantara kami ada yang sudah berusia lanjut, namun semangat kami tak pernah kendur, ” pungkas Mubaligh tersebut.
Walaupun kegiatan tersebut dikhususkan untuk anggota anshar, namun juga melibatkan perempuan (Lajnah) dan anak-anak. Tujuannya agar bisa hadir dan bersama-sama mendapatkan santapan rohani. Partisipasi para Lajnah dan anak anak turut meramaikan serta menambah rasa kebersamaan dalam kegiatan tersebut.
Kontributor : Nisa Nurfitriani
Editor: Nu’man Ahmad
masyaallah semangat bu nisa dan pa Mubaligh Agung..semoga selalu diberi kesehatan yang sempurna..aamiin..
Jazakumullah bu nur, kita semarakan semangat anggota demi kemajuan Jema’at Ilahi kita ini, Jazakumullah sekali lagi buat bu nur ?