Selain dibekali dengan ilmu akademis dan rohani, para santri juga dibekali dengan pembelajaran mental berupa pembelajaran berniaga. Setiap hari Minggu mereka diminta untuk menjual produk-produk yang dibuat di pondok pesantren berupa roti, telur asin, tempe, dan produk-produk kecantikan serta herbal di arena Sunmor.
YOGYAKARTA – Pengurus dan anggota Lajnah Imaillah Yogyakarta mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) dan Panti Asuhan Sabilul Huda, Senin (19/6/2016). Dalam kesempatan tersebut pengurus dan anggota Lajnah Imaillah Yogyakarta memberikan bantuan berupa alat tulis kepada 39 orang santri. Kegiatan ini juga sebagai bentuk silaturahmi di bulan Ramadan serta memperingati hari Khilafat.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/yogyakarta” number=”3″]
Kedatangan rombongan Lajnah Imaillah Yogyakarta ini disambut hangat oleh pengurus pondok pesantren. Penyerahan bantuan ini dimulai dengan membaca ummul kitab bersama-sama dilanjutkan dengan sambutan dari Ponpes dan Panti Asuhan Sabilul Huda. Pada sambutan ini pengurus tersebut menjelaskan sejarah singkat pondok pesantren dan panti asuhan. Selain dididik agama, para santri juga disekolahkan di sekolah formal, namun hingga jenjang SMA.
“Bila ada santri yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, kami memiliki kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi, sehingga dalam pembayarannya pun diberikan keringanan,” ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan kuliah, santri tersebut diwajibkan mencari penghasilan melalui usaha dagang yang dibimbing oleh pengurus pondok. Selain dibekali dengan ilmu akademis dan rohani, para santri juga dibekali dengan pembelajaran mental berupa pembelajaran berniaga. Setiap hari Minggu mereka diminta untuk menjual produk-produk yang dibuat di pondok pesantren berupa roti, telur asin, tempe, dan produk-produk kecantikan serta herbal di arena Sunmor. Selain itu, Ponpes dan Panti Asuhan Sabilul Huda memiliki usaha berupa pemancingan beranama Iwak Banyu.
Pada kesempatan ini salah seorang pengurus Lajnah Imaillah Yogyakarta, dr. Fetty memperkenalkan secara singkat tentang Lajnah Imaillah dan program-program yang tengah dan sudah dijalankan. Untuk mengenal lebih dekat para santri, beberapa pengurus bertanya mengenai kegiatan sehari-hari para santri di pondok pesantren. Salah seorang santri menuturkan kegiatan rutin setiap harinya selain belajar, shalat, dan mengaji juga memasak dan piket kebersihan setiap sore hari.
Muballigh Jamaah Ahmadiyah Yogyakarta Mln. Firman Alisyah menghadiahkan kenang-kenangan berupa buku dan Al-Quran terbitan Jamaah Ahmadiyah Indonesia. Kepada Warta Ahmadiyah, salah seorang pengurus mengatakan dengan mengikuti lawatan ke panti sosial dan pondok pesantren ini dirinya merasa bersyukur dekat dan memiliki orang tua yang perhatian.
Kontributor : Pipiet
Editor : Talhah Lukman Ahmad