John McAslan + Partners telah ditugaskan untuk mengembangkan proposal pembangunan untuk Masjid Ahmadiyah Baitul Futuh, di Morden, London Selatan – Masjid terbesar di Eropa Barat.
LONDON – Sebuah kebakaran pada tahun 2015 telah menghancurkan berbagai bagian penting dari kompleks, termasuk ruang serbaguna, kantor, tempat tinggal serta berbagai fasilitas pendukung lainnya, sehingga berdampak serius pada pelayanan terhadap Jemaat Muslim Ahmadiyah yang difasilitasi oleh Masjid. Mengembalikan fungsi bangunan yang terdampak oleh kebakaran adalah prioritas utama, namun dalam pelaksanaannya juga akan dilakukan penjajakan terhadap berbagai peluang jangka panjang untuk menciptakan kerangka pembangunan secara keseluruhan yang bertujuan dalam memenuhi berbagai aspirasi dan saran anggota secara lebih lanjut.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/london/feed/” number=”3″]
Proposal-proposal pembangunan yang telah diajukan tim menggambarkan tampak mesjid yang menunjukkan tampilan baru yang secara resmi akan membuat perubahan pada bagian depan serta jalan masuk yang akan dijadikan pada sisi sayap masjid yang baru, serta menciptakan ruang halaman yang lebih indah serta adanya peningkatan daya tampung. Pemisahan pintu masuk antara kendaraan dan pejalan kaki akan membuat akses yang lebih aman, dengan kombinasi baru jalur jalan melewati taman untuk meningkatkan kenyamanan akses menuju kompleks Masjid.
Rafiq Hayat, Presiden Nasional, Komunitas Muslim Ahmadiyah UK, mengatakan:
“John McAslan + Partners merupakan sebuah tim arsitek terkenal di dunia dan desain yang mereka ajukan tampak mencerminkan standar tinggi kreativitas dan keahlian yang juga akan membuat kita dapat mengelola alur dan ruang dalam dan di sekitar kompleks dengan lebih baik.”
John McAslan, Ketua John McAslan + Partners, menambahkan:
“Kami merasa terhormat telah diberi kesempatan bergengsi ini yakni untuk mendesain rancangan utama jangka panjang pembangunan Masjid Baitul Futuh, yang melayani salah satu komunitas Muslim yang paling signifikan di Eropa.”
Sumber : Rabwah Times
Alih bahasa: Zahroh Ayu (ARH Library)
Editor: Irfan S. Ardiatama