Bogor – Pengurus Pusat Lajnah Imaillah (Perempuan Muslim Ahmadiyah) hadir dalam Kuliah Umum Kebangsaan yang bertema “Kebangsaan dan Tantangan Indonesia Menjelang 100 Tahun NKRI”. Mayjen TNI (Purn) E Imam Maksudi, Profesional bidang Politik dan wawasan nusantara dari Lembaha Ketahanan Nasional (LEMHANAS) menjadi pemateri dalam pertemuan tersebut.
Rendahnya literasi masyarakat Indonesia, dinilai menjadi salah satu sebab degradrasi nasionalisme negara Indonesia. Kurangnya minat baca masyarakat, harus menjadi sebab langkah perubahan awal masyarakat Indonesia terlebih untuk mengenal dan memahami sejarah serta perjuangan bangsa Indonesia.
Amy Rachmatunisa, Pengurus Pusat Lajnah Imaillah yang turut hadir pada acara tersebut, menyampaikan pendapat yang serupa tentang nasionalisme.
“Rasa nasionalisme memang perlu dipupuk atau di-recharge, dan penyampaian ceramah kebangsaan seperti ini sangat penting, salah satunya untuk mengobati kerinduan generasi dan mengingatkan tonggak sejarah bangsa dalam 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI,” ujarnya.
Lebih lanjut, Amy berharap kuliah umum dapat menjadi gerbang yang terbuka untuk memperkuat wawasan kebangsaan, membangun sikap saling percaya dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa untuk kemudaian membangun ketahanan diri, masyarakat dan bangsa.
Mayjen TNI (Purn) E. Imam Maksudi mengatakan kebangsaan ialah membangun sikap saling percaya, saling menjaga untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta negara. Kebodohan sebagai musuh bersama bangsa yang mana hanya dapat ditanggulangi oleh pendidikan dan pengetahuan yang bukan hanya pengetahuan umum, tetapi pendidikan moral dan karakter baik yang melekat pada setiap diri anak bangsa. Saling percaya inilah awal dari sikap gotong royong membangun negeri.
Pada saat yang sama juga, perempuan sangat berperan sebagai pendidik pertama di dalam keluarga dan menciptakan karakter baik di dalam keluarga. Keutuhan keluarga, baiknya lingkungan masyarakat, berdayanya sesame manusia menjadi tugas kita bersama.
“Penting untuk menciptakan ketahanan nasional yang tangguh, sehingga kekuatan untuk menghadapi musuh bersama bangsa dapat terwujud dengan utuh, dan semakin tegas komitmen menuju bangsa dan NKRI yang tetap utuh,” pungkas beliau.
Selaras dengan hal tersebut, Mudiyati, Perempuan Ahmadiyah cabang Bandung yang merupakan dosen Ilmu Politik di UNPAD memberi kesan positif atas kuliah umum yang diikutinya.
“Kuliah Umum Lemhanas dengan tema ‘Kebangsaan dan Tantangan Indonesia menjelang 100 Tahun NKRI’ sangat penting dan menarik di tengah kondisi bangsa Indonesia yang sangat membutuhkan dukungan semua elemen bangsa dalam menghadapi beragam permasalahan yang kompleks dan bersifat multidimensi. Wawasan kebangsaan menjadi modal penting dalam menciptakan persatuan bangsa. Kuliah umum Lemhanas ini mengingatkan kita akan pentingnya menumbuhkan semangat dan melawan musuh bersama saat ini, yakni ego kita sendiri. Semangat ini yang harus diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan kita sehari-hari oleh semua elemen bangsa, termasuk JAI. Semoga Wawasan Kebangsaan yang terinternalisasi dan termanifestasi secara nyata, menjadi modal kuat menghadapi segala tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia di masa mendatang. Sehingga Indonesia dapat menjadi bangsa yang kuat dan bermartabat,” ujarnya.