Bandung, Warta Ahmadiyah – Bandung menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan Jalsah Salanah 2025 menyambut tasyakur 100 tahun Ahmadiyah Indonesia
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dari 5-7 Desember dan menjadi momentum bersejarah bagi jemaat dalam memperkuat persatuan.
Jalsah tahun ini sekaligus menjadi agenda tasyakur atas satu abad perjalanan jemaat di Tanah Air.
Baca juga: Jalsah Salanah 2025 Batam Diwarnai Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Tema yang diangkat adalah ‘Seabad dalam Ikatan Baiat, Membangun Persatuan demi Kejayaan Islam’.
Pada hari pertama, salah satu pidato membahas keteladanan Rasulullah SAW dalam menyelesaikan konflik.
Pidato tersebut disampaikan oleh Mubaligh Cabang Banjaran, Kabupaten Bandung, Mln. Attaul Hayye.
Baca juga: Jalsah Salanah 2025 di Bandung, Guru Besar Unpad Soroti Peran Ahmadiyah sebagai Penyebar Islam Damai
Ia mengawali pemaparannya dengan mengutip QS Al-Hujurat ayat 11 tentang persaudaraan sesama mukmin.
Ayat tersebut menegaskan bahwa umat Islam sejatinya adalah satu keluarga yang harus dijaga keharmonisannya.
Dalam pidatonya, ditekankan pentingnya menyikapi perbedaan dengan kasih sayang dan empati.
Mubaligh juga mengutip ajaran Hadhrat Masih Mau’ud a.s. tentang kewajiban berdamai.
Baca juga: Di Momen Jalsah Salanah 2025, Ketua SAKA Pontianak Kagum Sikap Damai Ahmadiyah
Ajaran tersebut menekankan bahwa menolak perdamaian dapat menjauhkan seseorang dari rahmat Allah.
Ia menjelaskan bahwa perselisihan merupakan hal wajar dalam kehidupan sosial manusia.
Namun, Rasulullah SAW selalu mencontohkan penyelesaian konflik dengan menurunkan ketegangan dan mengedepankan perdamaian. *
Kontributor: Lisa Aviatun Nahar
Editor: Talhah Lukman A