Berbagai kekhawatiran juga muncul di berbagai headline baru-baru ini tentang usulan “Muslim Registry” (pendataan muslim), yang akan memberlakukan kembali database imigran pemerintah federal dari negara-negara mayoritas Muslim – langkah yang pertama kali dilembagakan setelah serangan 11 September.
Berbagi Makanan, Pesan akan Harapan
FITCHBURG – Puluhan orang datang pada acara Thanksgiving tahunan yang diselenggarakan Ahmadiyah pada hari Jumat, memperlihatkan terus meningkatnya dukungan yang oleh para pemimpin katakan bahwa telah terwujud masyarakat yang lebih besar sejak pemilihan presiden awal bulan lalu.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/desember-2016/feed/” number=”3″]
“Kami telah mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat, dan ini adalah cara kami membalasnya” kata Sabahat Ahmed.
Makan siang tahunan ini menyediakan masakan rumahan tradisional yang disediakan untuk siapa saja yang masuk masjid Bait-ul-Zikr di Main Street Jumat itu tanpa memandang keyakinannya.
Pada beberapa tahun yang lalu acara tersebut telah menarik sekitar 50-an orang, dan Ketua Jemaat Ahmadiyah Amerika cabang Fitchburg, Ijaz Ahmed, mengatakan bahwa Jemaat Ahmadiyah memperkirakan jumlah yang sama untuk tahun ini.
Tapi acara eksternal lainnya, seperti diskusi mingguan sambil menikmati kopi, telah memperlihatkan peningkatan ketertarikan diantara orang-orang non-Muslim.
Furqan Mehmud, Humas Ahmadiyah setempat mengatakan pertemuan mingguan ‘Coffe, Cake and True Islam’ yang diadakan di masjid setiap Sabtu pukul 17.00 biasanya hanya menarik sedikit tamu, tetapi akhir pekan setelah terpilihnya Donald Trump 8 November lalu, tingkat kehadiran meningkat.
“Jadi semenjak terpilihnya Trump, para pengunjung meningkat. Minggu ini kami kedatangan 10 orang.” Kata Furqan Mehmud.
Presiden yang terpilih dan beberapa penasihatnya telah dikritik atas komentar mereka terhadap komunitas Muslim.
Jenderal Michael Fltynn, yang ditunjuk Trump sebagai penasihat keamanan nasional, telah menyebut Islam sebagai ideologi politik dan “kanker ganas,” seperti yang diberitakan The New York Times.
Berbagai kekhawatiran juga muncul di berbagai headline baru-baru ini tentang usulan “Muslim Registry” (pendataan muslim), yang akan memberlakukan kembali database imigran pemerintah federal dari negara-negara mayoritas Muslim – langkah yang pertama kali dilembagakan setelah serangan 11 September.
Mehmud mengatakan dia memberikan suaranya saat pemilihan. Selanjutnya ia mengikuti Al-Qur’an dan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan.
“Secara pribadi kami berharap ia tidak akan menerapkan ide-ide gila yang ia katakan selama kampanye,” katanya.
“Kami pastinya akan tetap setia pada negara ini selama tidak mengalangi kami dalam menjalankan ibadah.”
“Kami telah menerima banyak ketertarikan dan masyarakat telah menunjukkan dukungan mereka.” Katanya. “Secara pribadi mereka mengatakan kepada kami ‘Jangan khawatir, kami bersama kalian. Kami menyambut kalian'”
Sabahat Ahmed adalah Ketua Lajnah Imaillah Fitchburg, organisasi perempuan Ahmadiyah. Organisasi inilah yang mengorganisir acara Thanksgiving, yang mana dia mendeskripsikannya seperti menjalin hubungan.
“Acara ini juga untuk membantu menghilangkan pemahaman yang salah tentang Islam dan membuat orang merasa diterima, kemudian datang dan berbicara dengan kami, “katanya.” Kami menjelaskan sedikit kepada mereka tentang agama kami, tetapi kami tetap bagian masyarakat.”
Selain makanan, acara tersebut menyediakan stan pendidikan seperti tulisan-tulisan tentang Islam, sebuah slide show yang menampilkan penggalan-penggalan ayat dari Al Qur’an dengan terjemahan bahasa Inggris dan juga pelayanan tato Henna gratis.
Anak-anak perempuan di organisasi juniornya, umur 7 sampai 14 tahun membuat poster tentang apa yang mereka syukuri pada tahun ini. Ucapan terima kasih kepada tetangga, Allah, orang tua dan guru.
Acara ini menarik pejabat publik seperti Dewan Kota Presiden Micahel Kushmerek, Anggota Komite Sekolah Sally Cragin dan Walikota Fitchburg Stephen DiNatale yang menganggap Jemaat Ahmadiyah di Fitchburg telah memiliki “hubungan yang baik dengan masyarakat.”
Warga Fitchburg Alexander Hutchings juga hadir. Dia mengatakan bahwa ia seorang Kristen, tetapi ia menghadiri acara jemaat Muslim Ahmadiyah tersebut setiap minggunya.
“Mereka sangat baik, begitu hangat dan murah hati,” katanya. “Itu adalah alasan mengapa saya datang ke pelayanan tamu ini. Mereka memberikan makanan yang baik dan menyebarkan pesan perdamaian.”
Sumber: Times of Ahmad
Alih Bahasa: Mary Eunice
Editor: Mln. Khaeruddin Ahmad Jusmansyah