Tangerang, Warta Ahmadiyah- Dapur umum Jalsah Salanah 2026 Jemaat Ahmadiyah Indonesia kembali menjadi salah satu pusat aktivitas paling sibuk menjelang penyelenggaraan acara tahunan tersebut.
Kepala koki Jalsah Salanah 2025, Payem Mawati, mengungkapkan bahwa proses persiapan konsumsi untuk ribuan peserta dimulai sejak jauh hari demi memastikan seluruh hidangan tersedia tepat waktu.
Menurutnya, perencanaan menu telah dilakukan hingga satu bulan sebelum acara.
Baca juga: Jalsah Salanah 2025 Bandung Raya, Kepala KUA Sampaikan Apresiasi
Setelah menu disetujui panitia, ia mulai menyusun rincian kebutuhan bahan makanan, termasuk jumlah beras, daging, dan sayuran.
“Perhitungannya sudah ada patokan. Misalnya satu liter beras untuk berapa orang, atau satu kilogram sayur cukup untuk berapa porsi. Tinggal dikalikan saja dengan jumlah peserta,” ujarnya Payem.
Dirinya menuturkan bahwa proses persiapan dapur seperti membuat bumbu dasar, menggoreng kerupuk, dan menyiapkan bahan-bahan yang tahan lama dimulai dua minggu sebelum acara.
Baca juga: Pasca Sholat Jumat, Peserta Jalsah Salanah 2025 di Banjarnegara Tetap Antusias
Sementara itu, pembelian bahan segar dilakukan setiap malam menjelang hari memasak.
“Biasanya datang jam dua atau tiga pagi, dan pagi harinya langsung kami olah,” katanya.
Pada hari pelaksanaan, dapur umum dibantu lebih dari 10 relawan, terutama ketika jumlah pekerjaan meningkat.
Meski harus memasak dalam skala sangat besar, Payem menegaskan bahwa seluruh bumbu tetap dibuat segar tanpa pengawet.
Baca juga: Jalsah Salanah 2025 di Bekasi Raya Hadirkan Spiritualitas dan Pesan Kebangsaan
Salah satu alat yang sangat membantu adalah rice timer berkapasitas besar yang memungkinkan proses memasak nasi berlangsung lebih cepat dan stabil.
“Kalau tidak ada itu, pasti kewalahan,” ujar Payem.
Untuk menjaga konsistensi rasa, setiap masakan selalu dicek sebelum disajikan.
Tantangan terbesar biasanya muncul ketika proses memasak harus berlangsung cepat dalam waktu bersamaan.
“Kadang tiba-tiba kompor mati atau gas habis, itu bisa bikin panik,” tutur Payem.
Meski demikian, hingga pelaksanaan terakhir, tidak ada kendala besar seperti lonjakan tamu atau gangguan cuaca yang mempengaruhi proses memasak. *
Kontributor: Rifa Rihadatul Azmi
Editor: Amatul Noor