Yogyakarta – Sebanyak 57 mahasiswa Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) mengunjungi Pusat Jemaat Ahmadiyah Yogyakarta di Masjid Fadhli Umar Kotabaru, Rabu (26/10).
Mereka didampingi oleh seorang dosen, Dr. Wahyu Nugroho, M.A. Tujuannya untuk mengajak mahasiswa belajar tentang Jemaat Ahmadiyah Indonesia sekaligus tantangan yang dihadapi, dalam perkuliahan Karakter Islam di Indonesia.
Sebelumnya, kegiatan antara Ahmadiyah dan UKDW telah sering dilakukan. Mulai dari menghadirkan Mubalig Ahmadiyah menjadi narasumber di perkuliahan UKDW, begitu sebaliknya. Hingga kali ini para mahasiswa diajak berkunjung ke pusat Ahmadiyah Yogyakarta.
Kehadiran para mahasiswa diterima langsung oleh Mubalig Daerah DIY Maulana Murtiyono Yusuf Ismail dan Drs. Abdul Rozaq.
Acara dimulai dengan sambutan dari pihak Ahmadiyah dan UKDW. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai “Islam Ahmadiyah dan Tantangannya di Indonesia” oleh Drs. Abdul Razak.
Narasumber memaparkan sejarah munculnya Ahmadiyah, menjelaskan kududukan pendiri Ahmadiyah yang merupakan Imam Mahdi dan Al-Masih kedua sebagaimana yang telah dinubuatkan oleh Nabi Muhammad SAW, dan ditutup dengan penjelasan mengenai tantangan Ahmadiyah di Indonesia.
Acara tersebut mampu menarik banyak pertanyaan para peserta. Banyak hal yang ingin diketahui dan didalami oleh mereka.
Beberapa pertanyaan yang perlu didalami terkadang diperjelas kembali oleh Dr. Wahyu. Sejumlah pertanyaan yang muncul berkenaan dengan kedatangan Imam Mahdi dan kepercayaan umat Islam pada umumnya mengenai itu, persamaan dan perbedaan Ahmadiyah dengan kelompok Muslim lainnya, kenapa Ahmadiyah tidak memiliki nilai politik sebagai syarat untuk sebuah negara yang ideal yaitu Syariat Islam, hingha tentang Baiat, ibadak Haji dan Tadzkirah.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian dijawab langsung oleh narasumber.
Acara diakhiri dengan pemberian sovenir oleh Ahmadiyah kepada pihak UKDW, begitu pun sebaliknya. Ahmadiyah menghadiahi buku Tadhkiran, sedangkan pihak UKDW memberikan buku hasil dari perkuliahan di Pascasarjana mengenai perjumpaan Teks Al Kitab dan Al Quran tafsir konteks komutarilan.