Kebhinnekaan merupakan salah satu keistimewaan yang dimiliki Indonesia, karenanya hal tersebut perlu dijaga dan dikembangkan menjadi salah satu kekuataan
DIJELASKANNYA, bahwa pasangan Prabowo-Hatta masih dipertanyakan publik perihal komitmennya terhadap kebhinnekaan, karena Gerindra dan partai koalisi lainnya seperti PKS mempunyai intensi untuk melarang hak berkeyakinan kelompok minoritas, khususnya Syiah dan Ahmadiyah.
JAKARTA – Kebhinnekaan merupakan salah satu keistimewaan yang dimiliki Indonesia, karenanya hal tersebut perlu dijaga dan dikembangkan menjadi salah satu kekuataan untuk melahirkan pikiran-pikiran brilian dalam membangun bangsa dan negara.
“Kebhinnekaan merupakan anugerah Tuhan yang diberikan kepada negeri ini,” jelas Peneliti Senior Maarif Institute, Zuly Qodir, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/5/2014).
Menurut Zuly, pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) adalah pasangan yang mempunyai visi-misi jelas dalam menjaga dan mengembangkan kebhinnekaan.
“Pasangan ini mempunyai kebijakan politik yang kongkrit, yaitu negara harus memberikan perlindungan terhadap setiap warga, apapun agama, keyakinan, suku, dan warna kulitnya,” jelas dia.
Kedua, kata dia, pasangan Jokowi-JK mempunyai komitmen yang kuat untuk menegakkan hukum, khususnya bagi mereka yang kerapkali melakukan kekerasan dan diskriminasi. Konstitusi sudah mempunyai komitmen yang kuat untuk menjaga kebhinnekaan dan toleransi, tetapi masalahnya ada beberapa kelompok yang kerapkali menebarkan kekerasan.
“Karena itu, Jokowi-JK adalah pemimpin yang akan bersikap tegas dalam menegakkan hukum bagi pelaku kekerasan dan diskriminasi,” paparnya
Dijelaskannya, bahwa pasangan Prabowo-Hatta masih dipertanyakan publik perihal komitmennya terhadap kebhinnekaan, karena Gerindra dan partai koalisi lainnya seperti PKS mempunyai intensi untuk melarang hak berkeyakinan kelompok minoritas, khususnya Syiah dan Ahmadiyah.
Prabowo di dalam Manifesto Gerindra, menegaskan perihal “pemurnian agama”. Hal tersebut membuktikan, bahwa Prabowo belum mempunyai komitmen yang tinggi terhadap kebhinnekaan agama dan keyakinan di negeri ini.
“Hal tersebut harus menjadi perhatian publik dalam menentukan pilihan pada Pemilu 9 Juli nanti,” pungkasnya.(fid)