Malam refleksi kemerdekaan di Kampus Mubarak dihadiri ratusan orang dari beberapa organisasi seperti Jamaah Ahmadiyah Indonesia, GKI Yasmin, HKBP Filadelfia, Bahai, Aliansi Bhineka Tunggal Ika, ICRP, Gusdurian, Bahai Syiah, Sunda Wiwitan, Gafatar yang tergabung dalam Jaringan Lintas Iman.
BOGOR – Dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Maman Imanulhaq dan Eva Sundari berkesempatan hadir dalam malam refleksi kemerdekaan yang digelar di Kampus Mubarak Bogor, Selasa (16/8) malam.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/malam-refleksi/feed/” number=”3″]
Maman Imanulhaq menyambut baik kegiatan seperti ini. Ia menceritakan pertemuannya dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan tersebut anggota DPR dari fraksi PKB itu mengingatkan pentingnya penegakan HAM dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Di Indonesia ini tidak ada warga kelas dua, di Indonesia tidak ada orang dengan keyakinan berbeda harus disia-siakan dan didiskriminasi. Indonesia seharusnya seperti di Kampus Mubarak ini. Duduk bersama, saling menghargai, menghormati, dan membusungkan dada dengan menyebut ‘saya Indonesia’,” tutur pria yang juga Wakil Ketua Lembaga Dakwah PBNU tersebut.
Sementara itu Eva Sundari menekankan perlunya benteng kultural dalam masyarakat. Politis PDI-P tersebut juga menyoroti peran perempuan dalam sebuah organisasi. Menurutnya suatu organisasi akan survive jika perempuan diberikan peran.
Malam refleksi kemerdekaan di Kampus Mubarak dihadiri ratusan orang dari beberapa organisasi seperti Jamaah Ahmadiyah Indonesia, GKI Yasmin, HKBP Filadelfia, Bahai, Aliansi Bhineka Tunggal Ika, ICRP, Gusdurian, Bahai Syiah, Sunda Wiwitan, Gafatar yang tergabung dalam Jaringan Lintas Iman.
Kontributor : Talhah Lukman Ahmad