Jakarta- Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) menghadiri undangan peluncuran Said Aqil Siradj (SAS) Institut resmi diluncurkan. Sebuah wadah yang diinisiasi oleh ketua PBNU ini merupakan lembaga nirlaba dan civil society yang dikembangkan sebagai wadah pengembangan Islam Nusantara yang rahmatan lil alamiin, Rabu (1/8/2018) malam.
“Atas nama JAI saya mengucapkan terima kasih atas undangan peluncuran buku dan deklarasi berdirinya SAS yang digawangi oleh Dr. M. Imdadun Rahmat, M.Si (mantan ketua Komnas HAM 2016-2017)”, ujar Juru Bicara JAI, Yendra Budiana.
Kami yakin pengalaman Mas Imdad (sapaan akrabnya) dalam memperjuangkan hak-hak dasar umat manusia akan selaras dengan gagasan besar Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj.
“Said Aqil Siroj memiliki wawasan yang luas tentang keislaman. Bahwa Islam sejatinya harus memberi rasa damai untuk semua golongan umat manusia dengan menegakan keadilan sejati”, kata Yendra.
Yendra menuturkan, JAI menyambut baik tumbuh suburnya organisasi seperti SAS Institute yang berusaha menampilkan wajah Islam yang ramah dalam berdakwah dan berperilaku sehingga mampu mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamiin.
“Tantangan bagi SAS institute saat ini adalah bagaimana mencerdaskan umat beragama sehingga terhindar dari politisasi agama, radikalisme dan intoleransi ditengah arus meningkatnya tren politik identitas dan prasangka antar kelompok masyarakat”, ungkap Yendra.
Yendra berharap, SAS harus mampu memanfaatkan teknologi komunikasi saat ini untuk dakwah modern yang efektif dan mencerahkan khususnya pada kelompok milenial, perempuan dan kurang baca. Agar mereka tidak jadi korban fitnah hoax yang mengarah pada meningkatnya kebencian dan perpecahan.
“SAS dalam perjalanannya akan diuji konsistensi dan keberaniaannya sebagai lembaga Islam yang mampu menyuarakan keadilan bagi kelompok-kelompok keagamaan yang termarginalkan dan kehilangan hak beribadahnya. Minimal seperti Gus Dur yang berdiri tegap tanpa rasa takut dihantam badai cercaan saat membela kaum yang di persekusi, meski secara keyakinan berbeda dan menyulitkan posisinya sendiri, itulah keberanian dan keadilan sejati”, harapnya.