Bogor – Belasan peneliti dari Institute of Southeast Asian Islam (ISAIs) melakukan kegiatan live in (tinggal bersama komunitas Jamaah Ahmadiyah) selama tiga hari, Sabtu, 28 Juli 2018.
Para peneliti datang guna mendalami Ahmadiyah secara dalam, tentang peran Ahmadiyah dalam agenda sosial kemasyarakatan serta kemanusiaan dan mengkaji kembali fragmen sejarah tentang peran Ahmadiyah dalam mendukung kemerdekaan.
Salah satu metode penelitian yang digunakan adalah wawancara (sharing session) dan observasi dengan berbagai tokoh Ahmadiyah yang mempunyai beberapa latar belakang ketokohan dan profesi. Salah satunya adalah aktifis perempuan (Ahmadi) khususnya bidang pendidikan.
Para peneliti merasa sangat terkesan bisa tinggal di komunitas Jamaah Ahmadiyah.
“Saya disini merasa ‘feel full dan full fell'”, ungkap Wiwin, salah seorang peneliti muda ISAIs
Ia melanjutkan awalnya saya merinding mendengar kata Ahmadiyah, tapi setalah saya bertemu dengan orang-orang Ahmadiyah terutama Mubalighnya kesan saya berubah.
“Ahmadiyah sangat luar biasa, orang-orangnya sangat ramah dan memuliakan para tamu”, ujarnya.