Yogyakarta – Mubaligh Jemaat Ahmadiyah Yogyakarta Maulana Murtiyono memberikan Al-Quran kepada Ketua Majlis Tabligh PW Muhammadiyah Jateng, Drs. H. Danusiri, MA.
Hal itu dilakukan saat rombongan FKUB Jawa Tengah mengunjungi sekretariat Jemaat Ahmadiyah Yogyakarta pada Selasa (15/11) lalu.
Al-Quran tersebut merupakan terbitan Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang dilengkapi dengan terjemah dan tafsir singkat.
Ketua FKUB Jateg, Drs. KH Taslim Syahlan, M.Si. menjelaskan bahwa awalnya Haji Danuri, sapaan akrab Ketua Majlis Tabligh PW Muhammadiyah Jateng, masih canggung bertemu dengan Ahmadiyah. Hingga akhirnya sekarang menjadi sangat dekat.
“Beliau pelan-pelan mengenal Ahmadiyah di Semarang, karena beberapa kali saya ajak ke Masjid Ahmadiyah, mulai paradigma beliau (terhadap Ahmadiyah) menjadi jauh berubah,” tuturnya.
Haji Danuri bercerita bahwa sebelumnya sempat keliru menilai Ahmadiyah. Beliau pernah berpandangan bahwa Ahmadiyah tidak mempedomani Al-Quran.
Namun seiring berjalannya waktu karena sering berjumpa dengan pihak Ahmadiyah, kesalah pahaman tersebut bisa diluruskan.
Kemudian saat menginap di Komplek Masjid Fadhli Umar Yogyakarta, Haji Danusiri sempat membaca kitab Tafsir Singkat Al-Quran terbitan Ahmadiyah. Beliau menyampaikan, bahwa kitab tafsir tersebut juga menggunakan hadits dan rujukan tafsir umat Muslim pada umumnya.
Mendengar hal itu, Mubaligh Ahmadiyah Yogyakarta memberikan penjelasan terkait Kitab Tafsir Singkat Al-Quran tersebut.
“Ini merupakan Al-Quran dengan terjemah dan tafsir singkat karya Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad r.a. (Khalifah Muslim Ahmadiyah kedua), serta ada penambahan dari sisi tafsir kompilasi dari Khalifah. Hal itu agar lebih memperkaya khzanah tafsir dari yang sudah ada sebelumnya. Al-Quran ini juga merupakan edisi revisi dari cetakan keempat (2007),” jelasnya.
Selanjutnya, Maulana Murtiyono menghadiahi Al-Quran tersebut kepada Haji Danusiri.
“Semoga menambah khazanah pengetahuan Bapak tentang Ahmadiyah. Saya yakin Bapak akan menemukan hal yang baru di dalam Al-Quran ini,” ujarnya.
Kontributor: Umar Farooq Zafrullah
Editor: Mubarak