By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
Youtube
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Pencarian
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
DakwahMancanegara

Sekilas tentang Islam di Tanah Naga Petir

Last updated: 11 Agustus 2014 11:01
By Redaksi 304 Views
Share
SHARE

PADA 2008, komunitas Ahmadiyah di Bhutan mendirikan Masjid. Inilah masjid satu-satunya yang dimiliki Muslim Bhutan. Sesuai namanya, Masjid Jaigaon atau Joygaon terletak di sebuah kota kecil di Bengal, Barat India.

REPUBLIKA.CO.ID, Tersembunyi jauh di Pegunungan Himalaya, Bhutan merupakan kerajaan kecil yang diapit negara besar Cina dan India.

Di utara, wilayahnya berbatasan dengan Cina. Sedangkan, di selatan, timur, dan barat, berbatasan dengan India.

Bhutan, dalam bahasa Bhutan, Druk Yul, artinya Tanah Sang Naga Petir. Naga berwarna putih mewujud jelas dalam bendera Bhutan. Kerajaan ini mulai membuka diri kepada dunia luar pada 1970-an.

Karena luasnya yang tidak besar, populasi Muslim di Bhutan sangat sedikit. Negara ini hanya mempunyai luas wilayah sekitar 38 ribu kilometer persegi.

Menurut CIA Factbook, Muslim hanya satu persen dari populasi di Bhutan. Pada 2009, Pusat Riset Pew memperkirakan jumlah yang sama, yakni 7.000 Muslim dengan populasi sekitar 1,8 juta jiwa.

Bhutan adalah satu-satunya negara di dunia yang mengakui Buddha Mahayana sebagai agama resmi. Pemerintah tidak memiliki data resmi jumlah Muslim karena agama lain selain Buddha dan Hindu dilarang.

Pemberitaan media barat yang gencar mengenai Muslim yang terlibat terorisme mau tak mau memengaruhi persepsi warga Bhutan mengenai Islam.

Dalam pemberitaan itu, pelakunya kerap diberi label Islamist rebel atau Islamist bad guy. Akibatnya, warga Bhutan cenderung memandang negatif Islam dan pemeluknya.

Asal muasal rakyat Bhutan berasal dari Nepal, Burma Utara, timur laut India, dan Tibet. Mayoritas penduduknya memeluk agama Buddha. Agama yang tergolong minoritas adalah Islam, Hindu, dan Kristen.

Pada 2008, komunitas Ahmadiyah di Bhutan mendirikan Masjid. Inilah masjid satu-satunya yang dimiliki Muslim Bhutan. Sesuai namanya, Masjid Jaigaon atau Joygaon terletak di sebuah kota kecil di Bengal, Barat India.

Lokasinya berada di perbatasan Bhutan dengan India. Tidak banyak informasi tersedia mengenai masjid ini. Bagaimana bentuk dan arsitekturnya pun tidak pernah dipublikasikan.

Sebagai negara yang berada di wilayah pegunungan, Bhutan mempunyai pemandangan gunung, bukit, dan lembah yang menakjubkan. Ekologi dan hewan-hewan liar masih terjaga dengan baik.

Sayangnya, pemerintah membatasi kunjungan wisata. Para wisatawan yang ingin berkunjung harus ikut paket wisata. Disarankan tidak mengunjungi Bhutan sebagai backpacker atau wisatawan perorangan.

Ketersediaan makanan halal sangat jarang. Agar aman, seorang Muslim yang akan berkunjung ke Bhutan sebaiknya menghindari mengonsumsi daging.

Bisa juga bertanya pada masyarakat lokal mengenai tempat menemukan makanan halal. Tapi, Bhutan memiliki banyak jenis masakan vegetarian yang terkenal kelezatannya.[]

—
Republika Online (rilis 6 Januari 2014, 17.15 WIB; akses: 10 Januari 2014, 13.13)
Reporter: Ani Nursalikah; redaktur: Damanhuri Zuhri.

You Might Also Like

Jemaat Ahmadiyah Membantah Jadi Pemantik Persoalan di Masyarakat

Senator Amerika Serikat Ben Cardin Adakan Temu Muka Dengan Pimpinan Jemaat Muslim Ahmadiyah Maryland

Ketua Organisasi Wanita Muslim Ahmadiyah Irlandia Menanggapi Pertanyaan Mengenai Pemisahan Gender

KHALIFAH: Seluruh Jamaah di seluruh dunia, saya perintahkan untuk meningkatkan keamanan! Terus semakin banyak berdoa!

Praktik Inklusi Ahmadiyah, Direkam ke Dalam Sebuah Buku

TAGGED:2014agamaahmadiahmadiyahislamJAIkristenmuslim
By Redaksi
Follow:
MEDIA INFORMASI JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
Previous Article Misi kemanusiaan “Asih Sasama” untuk Cinta Kasih terhadap Semua
Next Article Anak warga Ahmadiyah di Mataram dapat bantuan dana PKSA
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Might Also Like

NasionalSosial & Kemanusiaan

Donor Darah Bersama Jema’at Ahmadiyah Lamunti

Redaksi 2 Min Read
car-free-day-amsa-solo-ahmadiyah-fix
DakwahNasional

Bhinneka Tunggal Ika, Menyatukan Kita dalam Damai?

Redaksi 4 Min Read
Tinjau Natal dari perspektif Islam, AMSA Bali gelar diskusi terbuka
NasionalRabthah

Tinjau Natal dari perspektif Islam, AMSA Bali gelar diskusi terbuka

Redaksi 3 Min Read
Previous Next
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright 2016 – 2023 @wartaahamdiyah.org All rights reserved

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?