JAKARTA – Pandemi covid-19 masih mewabah. Namun demikian semangat kelas pra-madrasah Jamaah Muslim Ahmadiyah (JAI) cabang Jakarta Barat (Jakbar) untuk rayakan kemerdekaan Indonesia tak boleh sirna. Meskipun kami ingin perayaannya sama seperti tahun sebelumnya.
Dimana panitia disibukan dengan segala macam pernak-pernik Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI). Pada pagi-pagi buta kami sudah menyusuri Pasar Asemka, membeli segala macam atribut untuk memeriahkan hajat kemerdekaan. Kami selalu merasakan bagaimana euforia kemerdekaan di Pasar Asemka. Para pedagang dan pembeli melakukan transaksi “NKRI HARGA MATI”. Beberapa dari antara mereka bahkan ada yang sengaja menyematkan atribut kemerdekaan di badannya. Semua pun sama, tidak ingin ketinggalan untuk merayakan momen 17 Agustus-an.
Selalu ada perayaan untuk kemerdekaan Indonesia. Entah itu upacara hingga berbagai macam perlombaan.
HUT RI tahun ini cukup berbeda. Kami tak bisa berkumpul untuk rayakan kemerdekaan. Pada usia Indonesia yang ke-75 ini, kami harus merayakan ulang tahunya dalam suasana senyap. Tak boleh ada kegiatan di luar, karena dianggap membahayakan jika mengumpulkan orang banyak. Kami berpikir, bagaimana mungkin bisa merayakan, tanpa melibatkan banyak orang? Sunggu sedih.
Ada juga rasa sesak saat melihat upacara kemerdekaan di Istana Negara yang melibatkan beberapa orang saja. Biasanya kami selalu disuguhkan dengan kemegahan perayaan 17-an disana. Namun tahun ini semua serba virtual, serba diwakilkan.
Meskipun pesta kemerdekaan tidak boleh dirayakan di luar, Kelas pra-madrasah JAI Cabang Jakbar tidak kehabisan nalar. Sebelum memasuki hari H, panitia telah menyebarkan informasi bahwa akan ada perlombaan virtual untuk adik-adik Ahmadi Jakbar.
Selama 2 hari, kami berusaha mengumpulkan karya dari mereka. Diantaranya ialah puisi, nazm, mewarnai, dan menggambar. Lalu dikirimkan dalam bentuk virtual untuk kami nilai.
Hari yang ditunggu-tunggu tiba. Tepat tanggal 17 Agustus 2020 pukul 16.00 WIB, kami mengundang seluruh murid kelas pra-madrasah JAI Jakbar untuk bergabung di ruang Google Meet dalam rangka merayakan hari kemerdekaan.
Meskipun dalam pelaksanaannya terdapat kekurangan, kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyukseskan perayaan itu. Tidak lupa, ada hadiah untuk penggunaan atribut terbaik saat perayaan virtual online berlangsung.
Acara dimulai dengan pembukaan doa, pembacaan Al-Quran, dan janji Athfal (Sebuah organisasi yang menghimpun anak-anak Ahmadi laki-laki yang berusia 7-14 tahun) dan Nashirat (anak-anak Ahmadi perempuan yang berusia (7-14). Kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars 17 Agustus.
Kami sunggu merasa senang. Euforia kemerdekaan ternyata masih melekat. Walaupun harus dilaksanakan di rumah masing-masing, semamgat mereka tetap berkobar. Semua peserta turut bersorak-sorai menyanyikan lagu 17 Agustusan. Di antara mereka pun ada yang sambil melambaikan bendera di balik layar laptopnya. Beberapa lagi ada yang sangat kompak mengenakan atribut kemerdekaan. Semangat itu tidak kalah dengan 17 Agustus tahun sebelumnya.
Usai menyanyikan lagu kemerdekaan, Mubaligh JAI Cabang Jakbar, Maulana Syihab Ahmad memberikan materi berkenaam dengan “Peran Jemaat Ahmadiyah dalam Kemerdekaan”. Setelah itu dilaksanakan sesi tanya jawab, sesuai dengan materi yang telah disampaikan. Banyak diantara peserta yang ingin menjawab, hingga akhirnya dipilihlah 3 nama, karena mampu menjawab dengan cepat dan tepat.
Sesekali ada pula yang meneriakan “MERDEKA!” pada saat perayaan online tersebut berlangsung. Senangnya melihat semangat dan kekompakkan para murid kelas pra-Madrasah ini yang sudah seperti satu keluarga besar.
Materi pun selesai, kemudia ada sesi perlombaan “Ranking 1” via platform Quiziz. Sesi ini cukup menegangkan, karena para orang tua juga ikut berpartisipasi dalam menjawab soal. Ada pula yang merasa keberatan karena soal dianggap terlalu sulit. Setelah dilakukan perlombaan yang mengasah kecepatan dan ketepatan tersebut, keluarlah 3 nama teratas, yaitu ibu Ade Suryani, adik Nabila Almatunnisa, dan adik Sabira.
Acara dilanjutkan dengan pengumuman lomba. Sesi ini merupakan momen yang ditunggu-ditunggu. Hasilnya, adik Nabila, Ashira, dan Adifa memenangkan lomba mewarnai kategori Nashirat usia kurang dari 7 tahun. Dan untuk kategori usia 7-10 tahun dimenangkan oleh adik Areta, Nazwa, dan Nayla. Selanjutnya untuk kategori Athfal berhasil diraih oleh adik Barak dan Afghan. Sedangkan untuk kategori usia 11-14 tahun diraih oleh adik Attiyatul, Virdha, dan Ateela.
Adapun perlombaan melantunkan syair “Jayalah Indonesia” dimenangkan oleh adik Nafisa dan Nabila. Lomba puisi dimenangkan oleh adik Areta, Naima, Hayal, dan Salma. Lomba atribut kemerdekaan terbaik, diraih oleh keluarga ibu Ade Suryani, mereka kompak dengan gelas merah putih di kepala, stiker bendera di pipi hingga background pernak-pernak 17-an menghiasi dinding rumahnya.
Meskipun persiapan cukup singkat, secara umum perayaan virtual berlangsung dengan meriah dan lancar. Kami berterima kasih untuk seluruh panitia dan partisipasi keluarga besar JAI Jakbar yang terlibat dalam acara ini.
Kami selalu bersemangat atas kekompakan dan dukungan keluarga besar JAI Jakbar. Semoga pandemi ini segera berakhir dan tahun depan kita dapat mengadakan perayaan 17 Agustus-an di lingkungan mesjid.
Kontributor: Nabila Daeng
Editor: Mubarak Mushlikhuddin