MANOKWARI – Senin malam (9/11/2020) Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Universitas Negeri Papua (UNIPA) mengunjungi rumah missi Ahmadiyah Manokwari.
Risal, mahasiswa UNIPA asal Maluku itu berkunjung ke rumah missi didampingi Azlan Siogu yang juga asal Maluku.
Kunjungan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan basic training alias LK 1 HMI Komisariat UNIPA di Gedung KNPI Provinsi Papua Barat, beberapa minggu sebelumnya.
Saat itu, Mubalig Daerah (Mubda) Papua Barat, Maulana Rakeeman R.A.M Jumaan diminta memberikan materi motivasi dan Sejarah Islam di Papua Barat kepada peserta LK 1.
Kunjungan selama tiga jam itu membahas banyak hal, terutama kerjasama ke depannya.
“Kami berencana akan mengundang Abang dalam kajian rutin. Kami memerlukan materi teologi, terutama mengenai Perbandingan Agama. Dan kami lihat, Abang cocok untuk ini. Terbukti dari penguasaan Abang mengenai Kristologi, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru,” kata Azlan, mahasiswa UNIPA yang biasa menjadi Panitia LK.
Kedua tamu itu tampak terkesima melihat koleksi buku-buku pribadi Mubalig Daerah Papua Barat yang disimpan dalam rak panjang di ruang tamu. Mereka membuka-buka buku-buku tersebut.
“Kelihatannya Abang memang menguasai berbagai bidang keilmuan. Ini terlihat dari koleksi buku-buku yang variatif dan aneka disiplin keilmuan,” kata Azlan lagi.
Dalam kesempatan itu juga, beberapa pertanyaan terkait Islam di Papua Barat dilontarkan. Misalnya, mengenai upaya dakwah oleh Ustad Fadlan Garamatan. Mubalig Daerah menyatakan, bahwa upaya itu sudah cukup bagus, tetapi hendaknya da’i bisa tinggal menetap di lokasi. Sebab bila ditinggalkan, mereka bisa saja akan kembali ke tradisi dan agama sebelumnya.
Sekitar pkl. 22:00 WIT, keduanya berpamitan pulang kembali ke tempat kosnya di sekitar kampus UNIPA Amban, 30 kilometer dari rumah missi atau sekira 30 menit perjalanan dengan sepeda motor roda dua.
Gerimis yang turun malam itu, baru saja berhenti. Jalanan menjadi sedikit basah. Debur ombak terdengar dari rumah yang berjarak hanya 10-15 meter saja dari bibir pantai. Rumah Missi menjadi sunyi kembali.
Kontributor: Rakeeman R.A.M Jumaan
Editor: Hajar Ummu Fatikh