By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Warta Ahmadiyah
Youtube
  • Beranda
  • Berita
    • Mancanegara
    • Nasional
    • Daerah
  • Organisasi
    • Ansharullah
    • Khuddam
    • Lajnah Imaillah
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
Font ResizerAa
Warta AhmadiyahWarta Ahmadiyah
Pencarian
Follow US
  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers
© WartaAhmadiyah
Mancanegara

Penembak Masjid Meriden Minta Pengampunan dari Komunitas Muslim

Last updated: 15 April 2016 10:37
By Redaksi 227 Views
Share
Muslim Amadiyah Connecticut (Amerika) untuk mewujudkan perdamaian menggelar simposium antar agama tentang Islam Sebenarnya dan Para Ekstrimis di masjid bernama Rumah Damai di Meriden –para anggota komunitas membahas tentang pemberian maaf dan pencegahan ekstrimisme.
SHARE

Seorang laki-laki yang menembakkan senjata api di Masjid Meriden November lalu meminta maaf di hadapan para anggota komunitas.

MERIDEN — Ted A. Hakey Jr. merasa takut kepada tetangga Muslimnya. Sungguh takut hingga sewaktu ia mabuk berat pada malam di bulan November 2015, dia mengambil salah satu senjatanya dan menembak membabibuta ke sebuah masjid dekat rumahnya.

Sabtu siang itu, Hakey berhadapan dengan ketakutannya –para anggota masjid Baitul Aman “Rumah Damai”– dan meminta maaf atas perbuatannya yang menimbulkan rasa takut dan kesusahan kepada mereka.

“Saya minum minuman keras lebih banyak dari yang seharusnya pada malam itu,” dia berbicara di hadapan lebih dari 50 orang anggota Ahmadiyah dan para tamu yang hadir di simposium bertema “True Islam and the Extremists,” yang diselenggarakan di masjid.

baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/masjid/feed/” number=”3″]

“Sebagai tetangga, saya pernah takut, tapi rasa takut adalah saat anda tidak tahu apapun. Sesuatu yang tidak dikenal itulah yang kerap ditakuti. Andaikan saat itu saya datang dan mengetuk pintu rumah anda lalu berbicara lima menit saja dengan anda, itulah yang akan membuat perubahan di dunia. Tapi saya tidak melakukannya.

Ted Hakey memeluk Zahir Mannan pada sebuah acara di masjid Baitul Aman, Rumah Damai. Hakey, yang dinyatakan bersalah karena menembaki masjid tersebut pada November (2015), meminta maaf kepada Jamaah Muslim Ahmadiyah. (Peter Casolino / Special To The Courant)
Ted Hakey memeluk Zahir Mannan pada sebuah acara di Masjid Baitul Aman, Rumah Damai. Hakey, yang dinyatakan bersalah karena menembaki masjid tersebut pada November (2015), meminta maaf kepada Jamaah Muslim Ahmadiyah. (Peter Casolino / Special To The Courant)

“Lebih lanjut,” dia menambahkan, “saya ingin membantu anda menjembatani perbedaan yang menjadi jurang pemisah dan mengajak siapapun untuk tidak melakukan kesalahan seperti yang telah saya lakukan. … Semua terjadi karena sebuah alasan dan saya yakin kebaikan akan muncul setelah kejadian tersebut.”

Masjid berslogan “Love for all, hatred for none” ini membuktikan motonya dengan memaafkan Hakey tak lama setelah lubang peluru ditemukan di sana.

“Kami tak hanya mengikuti moto ini, namun kami juga membuktikannya dalam segala hal yang kami lakukan,” kata Wajid Danish Ahmed, Ketua Pemuda Jamaah Muslim Ahmadiyah wilayah Connecticut.

Tak ada satupun yang terluka dalam insiden tersebut dan masjid sedang dalam keadaan kosong saat itu. Hakey mengakui kesalahannya di pengadilan federal pada Pebruari 2016 dengan tunduhan sengaja merusak properti keagamaan yang dikategorikan sebagai pidana- kebencian. Hakey menjalani hukuman 8 hingga 14 bulan saat diputuskan oleh pengadilan pada Mei.

Dr. Mohammed Qureshi, Imam masjid Meriden mengatakan mereka mengundang Hakey beberapa minggu sebelumnya untuk menghadiri sebuah simposium dan mengatakan bahwa saat itu ‘sangat emosional’. Mereka bersepakat agar Hakey hadir di simposium ini.

“Kami semua mencucurkan air mata dan tak sepatah katapun bisa mengungkapkan situasi saat itu,” kata Qureshi. “Kami akan menjadi tetangga yang lebih baik dan apa yang diungkapkan pada hari itu membuat perubahan lebih besar bagi kami. Kami saling menyapa dan berpelukan layaknya seperti saudara Muslim. Kami paham mengapa ia melakukan tindakan itu sebelumnya —karena ia belum pernah mendengar pesan kami. Sekarang kami melihat pesan damai itu dihatinya dan kami melihat dimatanya juga.”

Qureshi mengatakan meskipun ada kekhawatiran setelah lubang peluru ditemukan, polisi datang dengan segera dan para petugas serta detektif berjaga-jaga semalaman untuk memeriksa.

“Orang-orang sering mendengar hal tidak baik mengenai polisi,”katanya “namun ini hal yang baik. Kami sebagai komunitas datang berkumpul dan ingin megucapkan terimakasih kepada Departemen Kepolisian yang telah melakukan tugas mereka.”

Qureshi menyampaikan pada Sabtu lalu, masjid tersebut telah berhasil menggalang dana sebesar 6,300 dolar Amerika untuk membantu Departemen Kepolisian dengan menyediakan lebih dari 100 alat pembekuan darah yang dapat membantu mengatur pendarahan pada korban kecelakaan dan penembakan.

Setelah penggeledahan kediaman Hakey paska penembakan masjid, agen FBI menyita 24 pucuk senjata dan lebih dari 1000 butir amunisi. Saat kejadian itu, Hakey menggunakan senapan berkekuatan besar untuk menembaki dinding luar masjid dari rumahnya. Tapi salah satu peluru menembus tempat shalat. Agen FBI juga menemukan tulisan anti-muslim yang ia tulis di akun-akun  media sosialnya.

Ted Hakey meminta maaf di hadapan para tamu Masjid Baitul Aman ‘Rumah Damai’. Hakey merupakan pelaku penembakan masjid pada November (2015) meminta maaf kepada Jamaah Muslim Ahmadiyah. (Peter Casolino / Special To The Courant)
Ted Hakey meminta maaf di hadapan para tamu Masjid Baitul Aman ‘Rumah Damai’. Hakey yang merupakan pelaku penembakan masjid pada November (2015) meminta maaf kepada Jamaah Muslim Ahmadiyah. (Peter Casolino / Special To The Courant)

Hakey mengatakan, Sabtu lalu ia sedang melewati ‘masa sulit’ dan dengan cepat menambahkan bahwa dia tidak memaafkan tindakannya.

“Saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan yang seharusnya saya tegakkan,” kata mantan anggota angkatan laut ini yang juga meminta maaf kepada Korps Marinir. “Setelah peristiwa itu terjadi, saya memohon kepada FBI untuk memberikan kesempatan kepada saya menyelesaikan masalah tersebut dan meminta maaf. Saya membaca di beberapa surat kabar, para jamaah masjid tidak merasakan ketakutan dan tetap melakukan ibadah di dalam masjid itu. Saya rasa Tuhan sangat bangga kepada semua jamaah ini atas sikap itu. Anda semua tetap tegar dan melaluinya. Saya hanya ingin meminta pengampunan dari anda.”

Setelah simposium berakhir, Hakey berkata, ia merasakan kebaikan yang membumbung.

Pendeta Norm Erlendson, pendeta dari Third Congregational Church di Middletown yang juga hadir pada simposium itu mengatakan, dia telah mengenal para jamaah masjid tersebut selama bertahun-tahun. Dia mengatakan, tidak akan ada kedamaian di atas bumi bila tidak ada kedamaian antar agama.

“Keyakinan kami mengajarkan kepada kami akan keindahan perdamaian dan pemberian maaf,” kata Erlendson. “Kami menyaksikan hal yang luar biasa, teladan indah, hari ini.”

Sana Shah dari Middletown, salah seorang anggota jamaah masjid mengatakan, setelah peristiwa penembakkan dan penangkapan, maka sisanya adalah pemberian maaf.

“Tuhan mengampuni anda,” katanya. “Rekonsiliasi akan membawa perdamaian dan keharmonisan. Saya merasakan niat tulus dalam dirinya (Hakey) saat ia mengatakan bahwa sebenarnya ia tidak bermaksud melakukan tindakan salah tersebut dan ia telah meminta maaf.”

Sumber: The Courant
Alih bahasa: Iin Qurrotul Ain
Editor: Rizka Argadianti Rachmah

You Might Also Like

Ikatan Wanita Ahmadiyah Padang Gelar Pertemuan Rutin di Istana 

Aktor Pakistan Hamza Ali Abbasi Menyuarakan Pembelaan Terhadap Muslim Ahmadiyah

Ribuan Muslim Berkumpul di Hampshire Akhir Pekan Ini

Jamaah Islam Ahmadiyah Manislor Bangun Masjid Kesembilan

Sebuah Mimpi dari Singapura

TAGGED:April 2016masjidMeridenPenembakan
By Redaksi
Follow:
MEDIA INFORMASI JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
Previous Article Siswa Pra Madrasah Depok Gali Makna Doa Lewat Metode Cocok Gambar
Next Article Temu Kebangsaan Orang Muda, Alissa Wahid Ingatkan Pentingnya Keberagaman
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Might Also Like

DakwahMancanegara

Ahmadiyah dirikan masjid di Wiesbaden, Jerman

Redaksi 5 Min Read
BandungNasional

Suksesnya Gala Dinner Al-Wasiyat di Bandung

Redaksi 2 Min Read
drew-dilkens-syed-muhammad-aslam-daud-tracey-ramsey-jemaah-islam-ahmadiyah-cadar-jamuan-makan-malam
DakwahMancanegara

Jamaah Islam Ahmadiyah Kanada Menangkal Isu tentang Cadar, 500 Orang Hadir

Redaksi 4 Min Read
Previous Next
Warta Ahmadiyah

Warta Ahmadiyah merupakan sumber resmi Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang menyajikan ragam informasi seputar kegiatan dan pandangan Ahmadiyah mengenai berbagai hal.

Kategori

  • Berita
  • Organisasi
  • Kebangsaan
  • Keislaman
  • Sosial
  • Rabthah
  • Opini
  • Siaran Pers

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Kirim Berita

Copyright 2016 – 2023 @wartaahamdiyah.org All rights reserved

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?