“Jadi kita harus berbaik sangka terhadap Allah, karena bukan karena doa kita tidak dikabulkan tetapi Allah tahu yang terbaik untuk kita,” tambah siswa lain saat menjelaskan sabda Masih Mau’ud tentang pengabulan doa yang divisualisasikan dengan gambar tentang seorang anak yang ingin memegang arang tetapi tidak dikabulkan oleh ibunya karena berbahaya.
DEPOK – Menarik minat anak-anak membaca sabda Masih Mau’ud a.s. tentang doa, para mentor mengajak para siswa pra madrasah Jamaah Ahmadiyah Depok belajar dengan metode mencocokan gambar seperti yang dilakukan di kelas belajar pra madrasah Depok, Sabtu (3/4).
Nadia Maila Faiza, salah seorang siswa yang memiliki bakat menggambar diminta untuk menggambar sesuai dengan kisah berdasarkan sabda yang dijelaskan oleh Masih Mau’ud a.s.. Dengan bakat yang dimilikinya, Nadia mendeskripsikan berbagai sabda Masih Mau’ud a.s. lewat media visual.
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/depok” number=”3″]
Para siswa dimotivasi untuk memahami falsafah doa dengan membaca sabda Masih Mau’ud as dan menggabungkan gambar-gambar yang telah dibuat. Mereka juga diminta mempresentasikan hikmah dari sabda yang mereka dapatkan untuk melatih keberanian berbicara didepan umum. Dengan metode ini anak-anak akan lebih mudah mengerti makna sabda-sabda Masih Mau’ud karena mereka tidak hanya membaca tulisan saja tapi juga melihat visualisasi perumpamaan sabda serta memahami artinya.
“Agar doa kita dikabulkan maka diperlukan juga berusaha, tidak hanya berdoa. Jadi hikmah yang didapat adalah berusaha dan berdoa!” tutur salah seorang siswa saat diminta menjelaskan makna sabda Masih Mau’ud yang mengkisahkan seorang petani yang memanjatkan doa setiap hari agar ladangnya tumbuh subur tapi tidak melakukan usaha merawat ladangnya tersebut.
“Jadi kita harus berbaik sangka terhadap Allah, karena bukan karena doa kita tidak dikabulkan tetapi Allah tahu yang terbaik untuk kita,” tambah siswa lain saat menjelaskan sabda Masih Mau’ud tentang pengabulan doa yang divisualisasikan dengan gambar tentang seorang anak yang ingin memegang arang tetapi tidak dikabulkan oleh ibunya karena berbahaya.
Para siswa juga ditentakan untuk rajin menunaikan shalat lima waktu karena sesuai sabda Masih Mau’ud a.s. bahwa shalat merupakan doa khusus.
Kontributor : Gretha Beliva Mirzanova
Editor : Talhah Lukman Ahmad