Bandung – Youth Interfaith Peacemaker Community (YIPC) menyelenggarakan kegiatan Temu Keberagaman yang dilaksanakan di Lembang,Bandung Barat.
Kegiatan yang berlangsung sejak 30 Agustus-1 September 2024 itu bertujuan untuk menjaring anak muda dengan berbagai latar belakang kepercayaan, agama, gender dan ragam disabilitas untuk menyebarkan isu-isu perdamaian dan toleransi.
Para peserta berasal dari perwakilan Katolik, Kristen, Islam Syiah, Islam Sunni, Konghucu, Budha, Hindu, aliran kepercayaan Sunda Wiwitan, penghayat budidaya, komunitas transman, dan disabilitas. Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia sendiri diwakili oleh Umar Farooq dan Ilham Azi Fadilah.
Temu Keberagaman dibuka pada Jumat pagi dengan pembacaan doa, perkenalan diri, dilanjutkan dengan materi pengembangan diri oleh para fasilitator YIPC dengan metode dua arah dan interaktif.
Dalam pembahasan mengenai jati diri sebagai manusia, salah satu dari perwakilan Ahmadiyah mengatakan bahwa ada tiga tahapan menjadi seorang manusia seutuhnya menurut pendiri Ahmadiyah Hazrat Mirza Ghulam Ahmad as, yaitu tahapan nafs ammarah, nafs lawwamah dan nafs muthmainnah.
Pada malam hari, sebanyak 30 peserta mengikuti kegiatan tour stand dalam mengenal HAM, isu konflik Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB), dan kasus pelanggaran HAM dan KBB yang terjadi di Indonesia, termasuk kasus perusakan Masjid Ahmadiyah yang pernah terjadi di Sukabumi.
Hari kedua peserta disuguhi dengan kegiatan interaktif lainnya yaitu saling udar prasangka antar agama, suku, gender dan disabilitas. Para peserta saling mengklarifikasi miskonsepsi yang selama ini menjadi bahan ujaran kebencian dan berita hoax, termasuk dari Ahmadiyah yang mengklarifikasi bahwa Ahmadiyah tidak membawa ajaran baru dan tidak bersifat tertutup di masyarakat. Malam terakhir kegiatan tersebut berlanjut dengan sesi penampilan seni dari masing-masing kelompok di pentas api unggun.
Hari terakhir, peserta Temu Keberagaman diajak untuk berkampanye di depan publik tepatnya di sekitar Alun-alun Kota Bandung untuk menyuarakan perdamaian dan mengedukasi masyarakat tentang keberagaman yang ada di Indonesia.
Annisa Zuhra, Staff YIP Center berharap bahwa setelah kegiatan Temu Keberagaman tersebut, teman-teman Ahmadiyah dapat menjadi agen of peace yang menebarkan nilai-nilai perdamaian dan dapat menjadi konten kreator untuk menyebarkan narasi damai di media sosial. *