Yogyakarta – Dua pemuda Ahamdiyah Yogyakarta mendapat undangan dari komunitas Simpul Iman Community (SIM-C) pada talk show lintas iman.
Mengusung tema ‘Berkah Keragaman: Membangun Keterlibatan Lintas Iman yang Berkelanjutan’.
Kegiatan ini berlokasi di Teatrikal Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga pada Rabu 29 Mei 2024.
Talk show yang diselenggarakan oleh Badan Otonomi Mahasiswa Fakultas Ushluhudin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini menggandeng tiga perguruan tinggi, yaitu UIN Sunan Kalijaga, Universitas Sanata Dharma, dan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW).
Peserta datang dari berbagai komunitas lintas iman, seperti Gusdurian, Jemaat Ahmadiya, dan sejumlah program studi di perguruan tinggi.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis SIM-C Ke-17.
Tiga orang narasumber yang hadir juga memberikan pandangannya tentang perbedaan dan toleransi.Mengenai kasus diskriminasi yang terjadi di Indonesia.
Salah seorang narasumber, Arafat Noor Abdilah mengatakan bahwa diskriminasi terhadap Ahmadiyah juga merupakan bentuk stereotipe dari segolongan masyarakat.
Dimana kelompok masyarakt tertentu yang tidak tahu dan mungkin tidak ingin tahu untuk mempelajari perbedaan.
Dalam hal ini Arafat menyebut kerendahan hati adalah poin utama dari keterlibatan komunitas lintas iman.
Talk show diakhiri dengan tanya jawab, pembagian doorprize, dan doa penutup yang dipimpin oleh perwakilan tiga agama, yakni agama Katolik, Kristen, dan Islam. *
Kontributor: Umar Farooq Zafrullah
Editor: Talhah Lukman A