Jakarta– Pimpinan Tertinggi Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI), Mln. Mirajuddin Sahid, meminta seluruh anggotanya untuk taat kepada pemimpin yang terpilih dalam Pemilu 2024.
Menurutnya, ketaatan pada pemimpin terpilih merupakan cerminan dari ketaatan kepada Allah SWT dan Rasulnya, hal ini merujuk kepada Al Qur’an.
“Siapapun nanti Presiden, Wakil Presiden dan wakil rakyat yang terpilih sesuai hasil pemilu, marilah kita dukung sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, RasulNya dan Pemimpin yang sah, sesuai petunjuk dalam Al-Qur’an,” tegasnya dalam Siaran Pers JAI: Pemilu Langsung Presiden, Wakil Presiden RI dan Legislatif Periode 2024-2029 yang diterbitkan pada 31 Januari 2024.
Sebelumnya, Mln. Mirajuddin Sahid juga telah menekankan kepada seluruh anggota Ahmadi untuk tidak golput.
“Jemaah Muslim Ahmadiyah Indonesia menyerukan kepada seluruh anggota Komunitas Muslim Ahmadiyah Indonesia untuk menunaikan kewajiban dan amanahnya,” tegasnya,
“Sebagai pemilih dengan memilih pemimpin bangsa dan wakil rakyat sesuai aturan Islam yaitu; mereka yang berhak, ahli, amanah, jujur dan mampu menegakkan keadilan,” lanjut Mln. Mirajuddin Sahid.
Lebih lanjut, Amir Nasional JAI, serta dalam pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Jagakarsa, Jakarta Selatan pada hari Rabu, 14 Februari 2024, mengatakan bahwa golput adalah sikap yang bertentangan dengan Islam.
“Golput adalah sikap yang tidak bertanggung jawab dan tidak sesuai dengan ajaran Islam,” ujarnya.
Mln. Mirajuddin Sahid berharap agar pemimpin yang terpilih nanti adalah pemimpin yang adil dan berintegritas.
“Kita berharap pemimpin yang terpilih nanti adalah pemimpin yang adil dan berintegritas, yang mampu membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik,” tutupnya.