Di pagi yang cerah dengan semangat dan wajah yang berseri seri, para anggota jemaat Ahmadiyah Cimahi memasuki gerbang mesjid Mubarak Cimahi Bandung.
Tepatnya pada hari minggu, 25 Nopember 2018, pukul 09.30 WIB acara Siratun-nabi Muhammad (saw) dimulai dengan Pembacaan ayat suci Alquran, dilanjutkan dengan sambutan Ketua Jemaat Cimahi.
Alhamdulillah, hadir Bapak Mulyana salah seorang tokoh masyarakat yang juga sobat dekat semasa muda dengan bapak ketua Cimahi ketika masih jadi aktifis masjid Attaqwa.
Dalam sambutannya, Bapak Mulyana menyampaikan dengan penuh semangat kisah salah seorang sahabat Nabi saw yang dengan gigih mempertahankan keimanannya walau harus mengorbankan jiwanya.
Tidak hanya itu, beliau sampaikan bahwa jemaat Ahmadiyah khususnya di Cimahi sedang mempraktekan akhlak Rasulullah (saw) dengan mengundang saudara saudara muslim lainnya untuk hadir di acara ini.
Setelah sesi sambutan, dilanjutkan dengan ceramah sirat Nabi Muhammad (saw) yang disampaikan oleh Maulana Firman Alisyah muballigh Lokal Bunijaya. Tema yang disampaikan adalah bagaimana Rasulullah (saw) dalam beribadah dan kecintaan kepada Allah Taala.
Beliau mengupas secara singkat riwayat bagaimana Rasulullah (saw) larut dalam beribadah kepada Sang khalik. Rasulullah (saw) begitu menikmati shalat tahajjud, begitu larut, sampai kaki beliau bengkak karena lamanya tahajjud.
Maulana Firman Alisyah mengajak hadirin untuk bersemangat dalam melangkahkan kaki memakmurkan masjid, coba bagaimana Rasulullah (saw) walaupun sakit beliau datang ke masjid walau harus bertelekan kepada orang lain dan kaki terseret seret. Hadirin begitu hening menyimak suasa bathin seperti itu.
Ceramah kedua disampaikan oleh Maulana Muhammad Nurzaen Muballigh lokal Subang dengan materi akhlak Rasulullah (saw) berkaitan hubungan dengan sesama makhluk.
Dengan gaya pidato khasnya, beliau menguraikan bagaimana akhlak Rasulullah Saw yang patut menjadi teladan bagi kita, dalam kehidupan kita sebagai ahmadi.
Rasulullah (saw) adalah Uswah dan kita harus mensyukurinya. Beliau mencontohkan bagaimana Rasulullah memperlakukan binatang dan berusaha merubah kebiasaan masyarakat arab pada waktu itu.
Sesi ceramah ketiga, diselingi terlebih dahulu dengan syair berbahasa arab yang disampaikan dengan begitu indah oleh Maulana Nandar Hidayat muballigh lokal Purwakarta.Syair yang disampaikan beliau mampu menghilangkan kepenatan hadirin.
Sesi ceramah ketiga disampaikan oleh Maulana Hendra Muslich muballigh lokal Cisarua dengan tema akhlakul karimah Rasulullah Saw dalam dakwat Ilallah.
Dalam ceramahnya Maulana Hendra mengajak hadirin untuk merasakan bagaimana penderitaan, ujian dan cobaan yang dihadapi oleh Rasulullah Saw dan para pengikut beliau di awal awal Islam. Semua ujian dan cobaan dihadapi dengan kesabaran,dan tetap istiqomah dalam dakwah.
Dakwah Rasulullah Saw adalah dengan terlebih dahulu bertabligh kepada keluarga dan sahabat dekat beliau saw. Taktik dan strategi pemuka quraisy untuk hentikan dakwah Rasulullah Saw mengalami kegagalan dan beliau terus berdakwah.
Sesi ceramah terakhir disampaikan oleh bapak Maulana Haji Saeful Uyun. Beliau merangkum isi ceramah muballigh mubaligh sebelum nya dan menyampaikan bahwa tidak cukup waktu untuk bisa mengupas habis sirat atau perjalanan kehidupan nabi saw.
Beliau selanjutnya mengutip ayat ayat dalam surat Al ahzab dan surat Ad-dhuha yang mana beliau jelaskan dengan gamblang kemuliaan Rasulullah Saw. Beliau Saw adalah pribadi yang banyak mengorbankan dirinya untuk kemajuan umatnya.
Diakhir ceramahnya Bapak Maulana Saeful Uyun yang juga mubda jabar 11 menguraikan bagaimana jiwa pengorbanan Rasulullah Saw yang patut dicontoh warga ahmadi. Dimana saat beliau Saw menikah dengan Hazrat Khadijah, beliau diserahi harta yang cukup banyak dari isteri beliau,tapi semuanya itu dikorbankan di jalan Allah. Banyak contoh akhlak Rasulullah Saw berkaitan dengan pengorbanan Rasulullah Saw. Islam akan menang dengan semangat pengorbanan.
Tak terasa waktu acara telah selesai dilalui, hadirin begitu menikmati siraman rohani yang disajikan dalam siratunnabi dengan harapan semoga kita semua dapat mewujudkan akhlak Rasulullah Saw dalam kehidupan sehari hari.
Acara ditutup dengan doa bersama dipimpin oleh Mln. Syaeful Uyun.
Kontributor : Mln. Hendra Muslich