Sebuah siaran pers tertanggal 21 Januari 2014 menyebutkan bahwa—dengan penuh rasa syukur—Jamaah Muslim Ahmadiyah mengumumkan, pada 18 Januari 2014, Sayyidina Ḥaḍrat Amir Mukminin Khalīfatu’l-Masīḥ V Mirzā Masrūr Aḥmad (Ḥuḍūr) atba. telah meresmikan Masjid Noor di Crawley, West Sussex, Inggris.
Pada saat acara tersebut, Ḥuḍūr atba. meresmikan masjid sambil menandatangani sebuah prasasti yang kemudian dengan doa sebagai tanda syukur kepada Allāh-Tuhan Yang Maha Esa.
Ḥuḍūr atba., dalam pertemuan dengan warga Ahmadi setempat, bersabda bahwa masjid masjid yang baru tersebut merupakan ‘karunia dari Allāh swt.’.
Ḥuḍūr atba. bersabda, tugas warga Ahmadi setempatlah untuk memperindah masjid dengan beribadah kepada Allāh dan menunaikan amal-amal saleh mereka.
Malam harinya, sebuah resepsi atau syukuran special, dihadiri lebih dari 200 para pejabat dan tamu, sebagai tanda pembukaan masjid. Termasuk di Antara para hadirin adalah anggota parlemen Henry Smith untuk daerah Crawley, Konselor Bob Burgess, Walikota Crawley, anggota DPD Brenda Smith, dan perwakilan Ratu Elizabeth II yaitu Doktor John Godfrey.
Puncak acara adalah sambutan utama yang disampaikan Ḥaḍrat Mirza Masroor Ahmad atba.. Ḥuḍūr atba. menjelaskan ajaran Islam dalam kaitannya dengan hak-hak tetangga dan tujuan sebenarnya dari didirikannya masjid.
Terkait tentang ikatan silaturahmi antara warga Aḥmadiyyah setempat dan para tetangga masjid, Ḥaḍrat Mirza Masroor Ahmad bersabda:
“Melalui masjid ini, akan kian banyak orang yang diperkenalkan kepada jamaah kita. Dan, terhadap merekalah, itu menjadi tanggung jawab para Aḥmadi. Itu akan terus meningkat. Kita berkewajiban untuk memenuhi hak-hak semua orang di sekitar kita. Sebagaimana semangat dan silaturahmi ini berkembang dan hak-hak para tetangga terpenuhi, ia akan melahirkan ikatan cinta, persatuan, dan persaudaraan tersebut yang biasanya hanya ada di antara hubungan pertalian darah.”
Selanjutnya, Ḥaḍrat Khalīfatu’l-Masīḥ V atba. menerangkan tentang tujuan didirikannya masjid. Ḥuḍūr atba. memaparkan bahwa masjid sebagai ‘rumah Tuhan’ memiliki dua tujuan yang mendasarinya. Masjid adalah tempat untuk menyembah Tuhan Yang Maha Esa dan tempat untuk melayani kemanusiaan.
Ḥaḍrat Mirza Masroor Ahmad atba. bersabda:
“Allah telah sangat jelas memerintahkan bahwa ketika Anda masuk masjid atau rumah Allah, tujuan Anda harus untuk beribadah kepada-Nya dan sujud dengan tulus di hadapan-Nya. Bila Anda masuk masjid, Anda tidak hanya harus berdoa untuk kesuksesan dan perbaikan Anda sendiri. Tetapi, juga untuk kepentingan-serta-kemajuan masyarakat di mana Anda tinggal dan juga untuk orang lain. ”
Ḥaḍrat Mirza Masroor Ahmad atba. juga berbicara tentang pentingnya nama dari sebuah masjid yang baru.
Ḥuḍūr atba. bersabda:
“Masjid ini telah diberi nama ‘Masjid Nūr (Noor)’ yang harfiahnya berarti sebuah masjid yang memancarkan cahaya. Ini berarti itulah masjid yang di dalamnya ada hidayah dan akan menerangi orang lain sehingga kegelapan dunia bisa diubah menjadi cahaya perdamaian dan kemakmuran yang terang-benderang.”
Ḥuḍūr atba. mengatakan bahwa berbagai bentuk ‘kegelapan’ mengancam dunia baik itu kegelapan rohani, kegelapan emosi, maupun kegelapan dalam bentuk teror serta kekerasan.
Beliau bersabda, adalah tugas umat Islam sejati guna mengikis habis tiap bentuk kegelapan dari dunia. Dikatakan, cara untuk melakukannya adalah mengajak manusia untuk mengenal dan mengingat Sang Pencipta dan mengikuti ajaran-Nya.
Kemudian dalam sambutannya, Ḥaḍrat Mirza Masroor Ahmad atba. lebih lanjut menguraikan damainya ajaran-ajaran Islam dan berbicara tentang bagaimana Al-Qur’ān telah menyatakan Islam merupakan ajaran yang sempurna dan utuh.
Ḥaḍrat Mirza Masroor Ahmad bersabda, bagaimana mungkin bahwa sebuah agama yang ajarannya sempurna dan untuk seluruh dunia bisa menyampaikan pesan kebencian, bukan pesan cinta dan kebaikan? Bagaimana mungkin agama semacam itu menyebar melalui kekerasan daripada melalui welas asih?
Oleh Allāh swt., Ḥaḍrat Nabi-suci Muhammad saw. adalah wujud manifestasi raḥmatan lil-‘ālamīn. Ḥaḍrat Rasūlu’l-Lāh saw. adalah sosok yang welas asihnya melingkupi seluruh dunia, penebar keberkatan-keberkatan Allāh swt. kepada umat manusia, yang mencintai semuanya, peduli terhadap perasaan-perasaannya, dan mengembangkan kecintaan kepada Tuhan di dalam lubuk hati mereka.
Sebagai penutup, Ḥaḍrat Mirza Masroor Ahad sekali lagi berusaha meyakinkan masyarakat setempat tentang masjid yang baru didirikan.
Ḥuḍūr atba. bersabda:
“Kita, Muslim Ahmadi, berkeinginan dan berusaha hanya untuk menolong dan mengikis rasa sakit dari umat manusia di dunia dan memenuhi kebutuhan mereka. Kita berusaha untuk memberikan ketentraman kepada mereka yang jiwanya resah…
“Kita berusaha untuk meringankan penderitaan dan kesengsaraan umat manusia sebagaimana masalah mereka adalah masalah kita dan kesedihan mereka adalah kesedihan kita. Inilah ajaran yang mendorong saya dan setiap muslim Ahmadi untuk menjunjung tinggi semboyan-semboyan cinta dan welas asih yang lantang dan jelas di seluruh dunia dan untuk menyingkirkan segala bentuk kebencian.”
Ḥuḍūr atba. menambahkan:
“Yakinlah bahwa masjid ini tidak akan pernah menjadi sumber menciptakan gangguan ataupun perselisihan. Sebaliknya, masjid ini bakal menjadi sebuah mercusuar cahaya yang menerangi sekitarnya dan masyarakat pada umumnya. Masjid ini akan menjadi sarana untuk menghilangkan segala bentuk kegelapan.”
Pada permulaan, beberapa pejabat menyampaikan sambutannya.
Henry Smith, anggota parlemen Crawley, berbicara tentang kekagumannya pada semangat kelapangan hati yang dia saksikan di antara warga jamaah muslim Ahmadiyah.
Smith mengatakan, “Salah satu hal yang menyentuh saya adalah kelapangan hati yang telah Anda tunjukkan. Saya rasa keyakinan akan sifat pemaaf dan prakteknya memang sangat kuat. Tentunya, ini karena ketika kita menyingkirkan rasa kebencian dan berbalik kepada kelapangan hati, itu merupakan pengkhidmatan terbesar untuk Tuhan.”
Walikota Crawley, Konselor Bob Burgess, mengatakan:
“Petuah Anda, yakni ‘Love for All, Hatred for None’ dan tentunya inilah sebuah filosofi yang bisa kita pelajari dari dan kita adopsi dalam kehidupan kita.”
Konselor Brenda Smith memuji dakwah damai yang disampaikan Ḥaḍrat Mirza Masroor Ahmad kepada dunia. Ia mengatakan:
“Yang Mulia, ‘dedikasi Anda bagi dunia, pengkhidmatan Anda, serta kemanusiaan Anda’—yang melampaui Anda, dan itulah mengapa, adalah merupakan kemuliaan sejati bahwa Anda berada di sini, di Crawley.”
Doktor John Godfrey, Deputi Lord Letnan yang juga wakil dari Ratu Inggris mengucapkan selamat atas nama Ratu Elizabeth II kepada jamaah muslim Ahmadiyah pada peresmian Masjid Noor tersebut.
Usai acara syukuran tersebut, semua tamu diberi kesempatan untuk bertemu atau bermulaqat secara pribadi dengan Ḥaḍrat Mirza Masroor Ahmad.[]