Solidaritas Korban Pelanggaran Kebebasan Beragama/Berkeyakinan (Sobat KBB) Jawa Timur mengundang jemaat Ahmadiyah Jawa Timur untuk mengikuti kegiatan “Rumah Belajar Pluralis”, yaitu pertemuan pemuda lintas agama dan kepercayaan yang membangun konsep dan pemahaman tentang pluralisme, toleransi dan solidaritas yang dilaksanakan secara berkala.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 3 Mei 2015 pukul 15:00-18:00 WIB bertempat di Sanggar Candi Busana Jl. Kedung Anyar II no.24 Surabaya dan mengangkat tema “Cintai Keberagaman, Wujudkan Toleransi dan Solidaritas Antar Umat Beragama dan Berkepercayaan”.
Acara dimulai dengan pemutaran film Sobat KBB dilanjutkan do’a bersama yang dipimpin dari Kerohanian Sapta Darma.
Peserta yang hadir berjumlah 50 orang dari berbagai komunitas, di antaranya GKJW/Gereja Kristen Jawi Wetan, Kerohanian Sapta Darma, the protester.com, Pusham Surabaya, Sobat KBB Jogja, Baha’i dan Jemaat Ahmadiyah.
Dari Jemaat Ahmadiyah diwakili oleh 6 peserta, yaitu Mln. Ilma Ali Hasan, Mln. Muharim Awaludin, Bpk. Mahfud, Bpk. Bener Jaelani, Bpk. Jerry C. Gunadi, dan Ibu Lailil Nuroniyah.
Acara yang dimoderatori oleh Dian Jeanie dan Akhol Firdaus itu langsung mempersilahkan pembicara pertama, Johan Avie,SH dari Pusham Surabaya.
Johan menyampaikan tentang diskriminasi dan penghapusan diskriminasi berbasis agama dan kepercayaan. Para peserta dari perwakilan-perwakilan komunitas diajak berbagi untuk menyampaikan diskriminasi yang pernah terjadi. Di masjid Jemaat Ahmadiyah Surabaya, masjid An-Nur pernah terjadi pencopotan papan nama oleh FPI beberapa tahun lalu dan masjid An-Nashr Jemaat Ahmadiyah Gedangan pernah didatangi beberapa polisi untuk mencekal kegiatan akibat beredarnya SK Gubernur Jawa Timur yang sebelumnya didahului SKB 3 Menteri.
Johan juga mencontohkan sikap yang seharusnya kita perbuat saat menjadi korban,,seperti mencatat semua kejadian, siapa saja pelakunya dan korban-korbannya, lokasi terjadinya, dan lain-lain dilengkapi foto maupun video.
Pembicara berikutnya, Stefanus Iwan L. dari Sobat KBB Jogja yang aktif di Gereja Kristen Jawi/ Sinode menceritakan kegiatan-kegiatan dan tindakan-tndakan diskriminasi yang pernah terjadi dan tercatat di Gunung Kidul, DI.Yogyakarta. Bahkan menurut The Wahid Institute, kejadian-kejadian diskriminasi tersebut menempati peringkat kedua setelah Jawa Barat.
Setelah acara tanya jawab, para peserta melakukan foto bersama dan makan malam. (Lailil, Gedangan)