Tasikmalaya– Pimpinan Ponpes Cipasung, KH. Ubaidillah Ruhiat, ungkap banyak yang mendukung Ahmadiyah secara khusus di Jawa Barat.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri jalsah salanah Nasional 2023 Jemaat Ahmadiyah Indonesia di titik Jalsah Nagrak, Kabupaten Tasikmalaya, pada hari Minggu, 29 Oktober 2023.
“Tidak ada masalah besar yang terjadi, dan banyak yang mendukung kemajuan jemaah Ahmadiyah, khususnya di Jawa Barat,” ungkapnya.
KH. Ubaidillah Ruhiat, yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tasikmalaya, dengan tegas menyebut Komunitas Muslim Ahmadiyah adalah bagian dari masyarakat yang sama.
“Mengenai peran Ahmadiyah di tengah-tengah masyarakat, saya melihat bahwa mereka telah berkontribusi positif,” katanya.
KH. Ubaidillah Ruhiat optimis tentang kontribusi positif yang diberikan oleh jemaah Ahmadiyah di tengah-tengah masyarakat.
Menurutnya, tidak ada konflik besar yang terjadi, dan banyak yang mendukung kemajuan jemaah Ahmadiyah, terutama di Jawa Barat.
Ia menyatakan bahwa penyelenggaraan jalsah salanah Ahmadiyah merupakan berkah dan insya Allah akan mendukung perkembangan jemaah Ahmadiyah.
“Kami menilai penyelenggaraan acara ini sebagai suatu kesempatan positif,” kata KH. Ubaidillah Ruhiat.
Lebih lanjut, KH. Ubaidillah Ruhiat menyampaikan pandangannya tentang pentingnya ilmu pengetahuan, berkarya, toleransi antaragama, dan ahlakul karim.
Ia mengingatkan bahwa menjaga karakter yang baik dan etika yang kuat adalah kunci dalam mendukung komunitas, termasuk Ahmadiyah.
KH. Ubaidillah Ruhiat menekankan bahwa ilmu pengetahuan, berkarya, dan ahlakul karim adalah kunci untuk kebahagiaan dalam dunia dan akhirat.
Sedangkan toleransi tidak hanya menekankan pentingnya harmoni antarumat beragama dan toleransi, tetapi juga mengajak semua agama untuk saling memberikan manfaat dan berkah bagi masyarakat.
Sosoknya sebagai Pimpinan Pondok Pesantren Cipasung sangat menjunjung tinggi toleransi antaragama dan perdamaian di tengah keragaman masyarakat Indonesia.
“Toleransi antaragama adalah prinsip penting yang kami anjurkan. Toleransi ini membantu menciptakan hubungan harmonis antarumat beragama, dan kami berharap agar seluruh agama di Indonesia, khususnya, dapat memberikan manfaat dan berkah bagi masyarakat,” tutupnya.