Tasikmalaya – Pada tahun 2017 lalu, Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai ‘Komunitas dengan Anggota Pendonor Kornea Mata Terbanyak serta Berkesinambungan’.
Dalam kesempatan yang sama, MURI juga menganugerahi Desa Manislor di Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, sebagai ‘Desa dengan Penduduk Pendonor Kornea Mata Terbanyak serta Berkesinambungan’. Dimana penduduk yang dimaksud adalah anggota Muslim Ahmadiyah, karena mayoritas masyarakat di sana merupakan anggota JAI.
Lima tahun telah berlalu, lantas berapakah jumlah anggota Ahmadiyah yang telah melakukan donor kornea mata dan yang terdaftar sebagai calon pendonornya hingga hari ini?
Untuk mengetahui itu, tim Warta Ahmadiyah telah menghubungi Dodi Kurniawan, salah satu pengurus Keluarga Donor Mata Indonesia (KDMI), komunitas yang dibentuk oleh JAI pada tahun 2016.
Menurut data yang ia sampaikan, terlihat adanya peningkatan yang signifikan setelah adanya KDMI, baik jumlah yang berhasil mendonorkan kornea mata maupun data calon pendonor.
“Data calon pendonor kornea mata pada tahun 2019 sebanyak 8.602 orang. Sedangkan untuk tahun 2022 ini setidaknya ada 10.000 calon pendonor,” ujar Dodi, Jumat (14/10).
Ketua KDMI Chapter Tasikmalaya itu juga membeberkan anggota KDMI yang telah mendonorkan kornea matanya sebanyak 838 orang. Jumlah tersebut dibagi dalam 2 periode.
“Periode Pra-KDMI (1985-2015) sebanyak 283 orang, teridiri dari 140 laki-laki dan 143 perempuan. Sedangkan di peridode KDMI (2016-sekarang) sebanyak 555 orang, 286 laki-laki dan 269 perempuan. Tiga provinsi terbesar penyumbang kornea dari anggota KDMI adalah Jawa Barat, DKI dan Banten,” lanjutnya.
Hingga saat ini, KDMI telah menjalin kerjasama dengan 7 Bank Mata, yaitu Bank Mata Pusat, DKI Jakarta, Jawa Barat, RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Sumatera Barat, DIY dan Makasar.
KDMI yang terdiri dari para anggota Ahmadiyah juga memiliki 20 orang tenaga eksisi. Dimana mereka selalu siap jika ada calon pendonor mata yang meninggal dan melakukan proses eksisi kornea mata.
“Petugas atas nama Kurniati dari Tasikmalaya telah menjalankan eksisi sebanyak 99 kali, diikuti Iman Ahmad Nurjaman (Tangerang) sebanyak 61 kali dan Haerul Kalam (Bogor) sebanyak 50 kali sejak tahun 2016 lalu,” jelas Dodi.
Selain Desa Manislor, Desa Tenjowaringin juga menjadi desa dengan jumlah calon pendonor kornea mata yang cukup banyak. Pada tahun 2018, desa tersebut mendeklarasikan sebagai ‘Desa Siaga Donor Mata’.
“Di Tasikmalaya sendiri ada 3000 calon pendonor kornea mata, 2000 diantaranya berasal dari Desa Tenjowaringin sebagai Desa Siaga Donor Mata yang dideklarasikan tahun 2018,” pungkasnya.
Setiap ada anggotanya yang meninggal, KDMI tampak selalu membagikan kegiatan eksisi kornea mata di akun instagram @kdm_indonesia.