“Bung Karno mengatakan satu bangsa jangan merasa takut akan kehancuran kalau jantung seorang ibu masih berdenyut. Jadi, kemajuan suatu bangsa tergantung ibu. Ada lagi seorang Napoleon Bonaparte mengatakan, seseorang yang berada dalam pelukan seorang ibu maka ia yang akan merubah sebuah dunia. Suatu kebanggan bagi ibu-ibu,”
TASIKMALAYA – Menjadi seorang muslimah sejati harus memiliki keimanan yang kuat, meningkatkan ilmu pengetahuan, dan mengikis kelemahan dalam beramal. Tiga faktor tersebut yang disampaikan oleh Ketua Daerah Lajnah Imaillah Wilayah Jawa Barat 07, Yanti dalam pertemuan atau biasa disebut muawanah gabungan di Masjid Baitu Rahim, Nagrak, Senin (12/12).
baca juga: [feed url=”http://warta-ahmadiyah.org/tag/tasikmalaya/feed/” number=”3″]
Mengangkat tema Meningkatkan Kualitas Lajnah Imaillah Sebagai Muslimah Sejati, ribuan muslimah Ahmadiyah tersebut dihimbau untuk terus meningkatkan kecintaan dan ketaan kepada Islam dan jemaat. Dalam kesempatan ini Mubaligh wilayah Tasikmalaya, Mln. Aang Kunaefi menyampaikan tentang hebatnya kodrat kekhususan wanita.
“Allah memberikan keunggulan, kekhususan. Salah satu contoh di dalam Al-Quran tidak ada surah Ar-Rijal (laki-laki-red) justru An-Nisa yang artinya perempuan. Hazrat Muslih Mauud as. bersabda, bahwa jika ingin memperbaiki suatu bangsa, kaum, ataupun agama maka perbaikilah lima puluh persen dari kaum ibu,” ujarnya.
Mln. Aang Kunaefi juga mengutip pernyataan dua tokoh dunia, Presiden Indonesia pertama, Soekarno dan penjelajah asal Prancis, Napoleon Bonaparte.
“Bung Karno mengatakan satu bangsa jangan merasa takut akan kehancuran kalau jantung seorang ibu masih berdenyut. Jadi, kemajuan suatu bangsa tergantung ibu. Ada lagi seorang Napoleon Bonaparte mengatakan, seseorang yang berada dalam pelukan seorang ibu maka ia yang akan merubah sebuah dunia. Suatu kebanggan bagi ibu-ibu,” tutur Mln. Aang Kunaefi di hadapan para hadirin. Dirinya juga berpesan kepada para anggota Lajnah Imaillah untuk rajin membaca Al-Quran dan perhatian pada pendidikan agar dapat member bekal ilmu pengetahuan dan agama bagi anaknya.
Acara ini juga diisi dengan penyampaian info kesehatan, kuliner, dan membuat kerajinan dari kertas Koran, serta membuat gelang mani-manik bagi anggota nasirat.
Kontributor : Nukila Ghaida Fatin
Editor : Talhah Lukman Ahmad