Manokwari – Kenangan mengenai Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Maulana Abdul Basit Syahid terus disampaikan.
Kali ini datang dari Maulana Iman Mubarak Ahmad, Mubalig JAI yang pernah bertugas di Manokwari, Papua Barat.
Dalam keterangan tertulisnya, Maulana Iman menyampaikan kenangannya bersama almarhum saat melakukan kunjungan ke wilayah Papua Barat, setelah sebelumnya ke Papua Nugini dan Jayapura. Momen tersebut tepatnya pada bulan Juni 2019.
Saat itu, Maulana Abdul Basit menyempatkan untuk mengunjungi rumah anggota Ahmadiyah yang terletak di Kampung Wedoni, Distrik Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan.
“Saya benar-benar takjub melihat beliau begitu bersemangat menemui para anggotanya di tanah Papua. Padahal, saat itu beliau sedang kurang sehat. Dan para anggota (Ahmadiyah) pun merasa kehadiran beliau ke Manokwari merupakan berkah tersendiri,” ujar Maulana Iman.
Mubaligh JAI itu pun menceritakan akses jalan menuju Kampung Wedoni cukup sulit dilalui. Namun, almarhum sama sekali tidak mengeluh.
“Saya ingat, saat itu ada satu jembatan yang hampir roboh dan terpaksa mobil harus turun ke bawah jembatan menyebrangi sungai yang arusnya lumayan deras. Tapi beliau sama sekali tidak mengeluh, dan beliau sempat turun dari mobil untuk memastikan bahwa mobil yang dinaiki itu aman ketika menyebrangi sungai,” tambahnya.
Selain menemui anggota Ahmadiyah, almarhum juga bertemu dengan Pdt. Martin Luther Wanwa (Ketua Badan Kerjasama Antar Gereja), Yan Christian Warinussy (Direktur LP3BH Manokwari) dan Mananwir Paul Finsen Mayor (Ketua Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay Papua Barat).
Ketika mendengar berita kewafatan Maulana Abdul Basit, Manawir Paul Finsen pun turut menyampaikan ungkapan duka citanya melalui pesan whatsapp.
“Duka cita dari tanah Papua,” tulisnya.